Obat ini bisa untuk anak usia enam bulan, selain pada orang dewasa. KINI penderita AIDS diharapkan menikmati dunia lebih panjang. Badan Pengawasan Makanan dan Obat (FDA) di AS, pekan lalu, merestui dideoxyinosine (DDI) beredar di pasaran. Obat ini benteng memperlambat kerusakan sistem kekebalan tubuh penderita AIDS yang digerogoti HIV (Human Immunodeficiency Virus). Sistem kerja DDI, menurut Dokter Suriadi Gunawan, mirip obat Azidothymidin (AZT), obat AIDS generasi pertama. Anggota Panitia Penanggulangan AIDS Nasional itu mengatakan bahwa DDI menghambat pembiakan virus penghancur sistem kekebalan tubuh. AZT, yang dianggap mampu membentengi penderita AIDS, mempunyai efek berbahaya, seperti sesak napas dan sakit kepala hebat. Ia juga menimbulkan gejala anemia, yaitu terhambatnya pembentukan sel-sel darah, sehingga tubuh menderita keracunan. Prinsip kerja AZT bisa menghancurkan retrovirus. Virus penyebab AIDS termasuk kategori virus ini. Prinsip menaklukkan virus penyebab AIDS dengan obat AZT, adalah upaya menghancurkan infranstruktur virus itu. Di antaranya menghancurkan gen khusus hingga ketangguhan virusnya menurun. Pembentukan enzim reverse transcriptase terhambat. "Dengan AZT ketika itu rata-rata usia penderita AIDS bisa diperpanjang satu tahun," kata Suriadi Gunawan, yang juga Kepala Pusat Penelitian Penyakit Menular Departemen Kesehatan. Namun, sejak AZT diperkenalkan pada 1986, ternyata sekitar 30% penderita AIDS telah kebal dengan AZT. Maka, DDI bisa berfungsi sebagai obat pelengkap yang tak bisa diobati dengan AZT. Pabrik obat Bristol-Myers Squibb yang mengembangkan DDI di bawah lisensi Institut Kanker Nasional, AS, mengatakan bahwa lebih dari 3.000 dokter menyarankan menggunakan DDI pada 30 ribu pasien AIDS di seluruh dunia. Namun, tidak semua tubuh penderita AIDS toleran terhadap DDI. Pada studi permulaan ditemukan 5-9% pasien yang menggunakan DDI merasakan pankreasnya seperti terbakar. Hasil lain, 16-34% mengalami rasa pegal di tangan dan kaki. Namun, pemakai DDI tak mengalami anemia seperti pada AZT. Berdasar penelitian DDI bisa dipakai untuk anak usia enam bulan, selain pada orang dewasa. GT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini