Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pro dan Kontra Manfaat Daun Salam, Bagaimana Kata Peneliti?

Jika Anda termasuk yang setuju menambahkan daun salam pada masakan, teruskanlah. Tapi apa manfaat daun salam? Simak penjelasan berikut.

21 Februari 2025 | 16.30 WIB

Ilustrasi daun salam. wikipedia.org
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi daun salam. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Daun salam sering ditambahkan ke dalam masakan atau untuk menanak nasi untuk menambah aroma di Indonesia. Namun di belahan bumi lain, hal ini masih menjadi pro dan kontra. Beberapa juru masak setuju daun salam bisa menambah aorma. Sementara sebagian lain, termasuk koki terkenal Ina Garten, masih meragukannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Saya tak tahu jawabannya. Saya selalu ragu adakah bedanya menambahkan daun salam. Ada kalanya saya menambahkan daun salam pada makanan yang ingin saya masak tanpa daun salam untuk melihat perbedannya dan saya tidak merasakannya, jadi saya tak yakin," kata Garten dalam wawancara dengan The New Yorker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jika Anda termasuk yang menyetujuinya, ada cara yang benar dan salah memasak dan mengonsumsi daun salam. Berikut pendapat pakar yang perlu diketahui. 

Bisakah Daun Salam Dimakan?

Jawabannya beragam tapi yang paling penting diketahui adalah Anda tak boleh memakannya, mentah atau dimasak. "Daun salam aman dimasak tapi harus dibuang sebelum makanan disantap karena daun ini keras dan tajam," ujar pakar diet Jamie Nadeau kepada USA TODAY.

Web MD menyebut daun salam tak bisa dicerna, yang artinya daun ini tetap utuh setelah melewati sistem pencernaan dan berisiko menyumbat saluran pencernaan atau melukai usus kecil.

Adakah Manfat Daun Salam bagi Tubuh?

Meski daun salam digunakan pada banyak pengobatan tradisional untuk mengatasi penyakit dan masalah kesehatan tertentu, para peneliti mengatakan tak ada bukti mengenai manfaat sesungguhnya. Contohnya beberapa penelitian menunjukkan hasil yang positif pada hewan. 

Pada penelitian di 2016, kelinci yang diberi makan daun salam kering menunjukkan kadar trigliserida lebih rendah dalam darah. Namun penemuan itu tak terlihat pada manusia. Para periset juga tak terlalu paham seberapa banyak daun salam yang perlu dikomsumsi untuk mendapatkan manfaat yang potensial. 

Secara umum, ada bukti orang tak boleh mengonsumsi daun salam secara utuh dan tak banyak bukti yang menyarankan untuk mengonsumsinya secara utuh. Tapi jika Anda termasuk yang setuju untuk menambahkannya pada masakan, teruskanlah. Namun ingat untuk membuangnya sebelum makanan disajikan.

Pada Januari 2025 sempat beredar video berdurasi 20 detik berisi klaim mengonsumsi daun salam dan jantung pisang bisa menyembuhkan dan menyembuhkan stroke meski kemudian klaim itu dibantah oleh dokter. Sehingga informasi tersebut tidak benar. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus