Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Derik aktivitas perdagangan di Pasar Senen, Jakarta Pusat, tak pernah berhenti sepanjang 24 jam. Bila pada pagi hingga sore pasar ini dipenuhi oleh penjaja kebutuhan pokok hingga sandang, menjelang petang sampai dinihari, lapak diganti oleh para pedagang jajanan pasar.
Baca: Menuntaskan Rindu, Buka Puasa Bakso Wonogiri di Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama Ramadan, Pasar Senen menjadi salah satu spot berburu camilan hingga makanan berat favorit untuk sahur di Ibu Kota. "Sejak lapak jajanan pasar dibuka dari jam 19.00, orang-orang sudah datang untuk belanja sahur," kata salah satu pedagang, Yudi Mulyadi, yang ditemui Tempo di Pasar Senen, Jakarta Selatan, Senin dinihari, 4 Juni 2018.
Saat Tempo datang, pasar yang berlokasi di bekas lahan parkir mobil kawasan Senen itu tampak ramai pedagang. Mereka menggelar aneka ragam kudapan yang ditata di meja-meja setinggi setengah meter.
Pembeli bebas memilih, mulai makanan asin sampai manis. Masing-masing pedagang umumnya menyediakan 20-30 jenis penganan. Tampak beragam jajanan dari berbagai kota dijual. Misalnya bika Ambon, onde-onde khas Jawa Tengah, ote-ote Jawa Timur, pastel, lemper, sosis Solo, dan lain-lain.
Ada pula aneka ragam kue basah, seperti brownies, roti sisir, roti kukus, dan lapis Surabaya. Dari beragam jenis makanan, menurut Yudi yang paling favorit diburu saat sahur adalah lemper, pastel, arem-arem, dan sosis Solo.Interaksi pedagang dan pembeli di Pasar Senen, Jakarta Selatan, Senin dinihari, 4 Juni 2018. (Foto: Tempo/Francisca Christy Rosana)
"Karena kalau sahur biasanya orang enggak mau makan yang berat-berat, tapi milih yang cukup mengenyangkan," kata Yudi. Aneka ragam jajanan pasar ini dibanderol mulai Rp 1.000 sampai paling mahal Rp 2.500.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya, untuk gorengan seperti pastel dan sosis Solo dijual seharga Rp 1.000. Adapun bika Ambon, puding, dan penganan manis lainnya dipatok Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Untuk pilihan jajanan yang lebih mengenyangkan, seperti arem-arem dan lemper rata-rata dibanderol Rp 2.500.
Bila ingin jajan dengan menu lebih berat, pengunjung juga bisa memilih membeli aneka nasi bungkus. Salah satu yang banyak diburu adalah nasi bakar.
Nasi tradisional ini dibungkus dengan daun pisang dan dilapisi dengan kemasan mika. Jadi, aman untuk dimasukkan tas dan dibawa pulang. Ada beragam jenis pilihan lauk, yakni mulai ayam hingga ikan teri. Nasi bakar dibanderol seharga Rp 10 ribu.
Makanan mengenyangkan lain adalah siomay. Rata-rata yang didagangkan ialah siomay tim. Harga per bungkus berisi 16 biji dibanderol Rp 20 ribu. Sedangkan kemasan kecil isi empat dijual Rp 3.500.
Pengunjung pasar berasal dari berbagai daerah. Salah satu yang ditemui Tempo bahkan berasal dari Surabaya, yakni Yuri Charistia, 23 tahun. Ia yang tengah berlibur ke Jakarta mengaku ingin menjajal sensasi belanja kudapan-kudapan dinihari yang kesohor ini.
Yuri pun mencoba membeli makanan ringan sampai berat. "Enak ya belanja di sini. Murah dan banyak pilihan," katanya.
Bila ingin berkunjung ke Pasar Senen, pasar ini buka mulai pukul 19.00 dan tutup pada 07.00 esok hari. Sebaiknya menyediakan uang pas.