Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Berlebaran dengan Busana Kembaran

Aneka pilihan busana kembar-kompak untuk sekeluarga hadir memberikan suasana nyaman sekaligus istimewa dalam merayakan Idul Fitri.

9 Mei 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ria Miranda Raya Collection 2021, Danastri. Dok. Ria Miranda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Aneka pilihan busana kembar-kompak untuk sekeluarga guna merayakan Idul Fitri.

  • Terinspirasi dari Serat Centhini hingga batik.

  • Nyaman dipakai sekaligus membuat suasana Lebaran menjadi lebih istimewa.

Perayaan Idul Fitri 2021 dalam suasana pandemi Covid-19 menghambat keluarga untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi. Dengan demikian, seseorang lebih banyak berkumpul bersama keluarga inti. Koleksi kembaran kompak untuk sekeluarga selalu menjadi pilihan pada momen hari besar umat Islam ini. Tak mengherankan bila para perancang selalu menghadirkan karya-karya yang memberi kesegaran untuk membuat suasana Lebaran menjadi lebih istimewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satunya koleksi besutan desainer muda Ria Miranda dalam tajuk "Ria Miranda Raya Collection 2021-Danastri". Nama busana yang bermakna wanita hebat yang cantik. Ia terinspirasi oleh kisah nilai dari buku Suluk Tembangraras atau Serat Centhini (1809). Buku itu bercerita tentang wanita Jawa yang memiliki tutur lemah lembut, kesungguhan mencintai, dan memberikan cinta untuk orang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ria menghadirkan delapan artikel busana simpel dari segi desain, dari dress panjang dengan sentuhan serut di bagian lengan, ada tunik loose dengan detail pleats, palazzo pants bersaku, kemeja, hingga baju seragam keluarga. Koleksi dengan warna putih dipadupadankan dengan sentuhan motif batik pop atau tunik dominasi polos dengan sentuhan ikatan di pinggang.

Perancang busana asal Sumatera Barat ini menggunakan bahan Tencel dengan serat alam dan satin silk yang diklaim nyaman. “Enggak bisa Lebaran, enggak bisa mudik seperti tahun lalu. Koleksi yang nyaman dari serat alam, desain simpel, untuk seluruh keluarga di rumah,” ujar Ria saat peluncuran koleksi melalui saluran YouTube pada April lalu. Koleksi ini mencerminkan kenyamanan bagi perempuan, lalu ditularkan kepada orang-orang tercinta di keluarga.

Dari segi motif kain, Ria menjelaskan, terinspirasi oleh batik. “Tapi dibikin lebih ngepop, warnanya tidak pastel, melainkan lebih bright,” ujarnya. Meski demikian, warna-warna yang dipakai tetap lembut khas Ria Miranda. Warna-warna yang lembut serta lebih cerah, menurut dia, untuk memberi semangat Ramadan dan Lebaran yang lebih bahagia serta positif.

Semula, Ria sempat ragu meluncurkan koleksi yang sudah disiapkan sejak tahun lalu itu, apakah koleksinya diminati segmen keluarga. Namun kemudian optimisme muncul seiring dengan perkembangan situasi ketika pandemi tak memungkinkan mobilitas terjadi. “Mudik dilarang, kunjungan pun dibatasi.” Karena itu, bahan nyaman yang lebih mendukung untuk berkumpul bersama keluarga di rumah.

Selain mengeluarkan koleksi baju Lebaran sekeluarga, Ria Miranda menyiapkan koleksi mukena dengan bahan warna cerah. Mukena dengan bahan sifon tapi ada pula katunnya diklaim ringan dengan tas serbaguna. Bisa juga sebagai tas sekaligus sebagai sajadah.

Koleksi Wearing Klamby seri Bunaken dan La Galigo. Dok. Klamby

Tak hanya Ria Miranda, rancangan busana Lebaran versi seragam keluarga pun menjadi andalan merek Wearing Klamby. Brand ini mengeluarkan beberapa seri dress, tunik, serta baju hem pendek dan panjang untuk anak-anak dan dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Dress dan tunik berbahan silk dan hem untuk laki-laki berbahan katun dolby dalam seri Kupu-kupu, Bunaken, La Galigo, dan Pakarena.

Wearing Klamby menyajikan rancangan sederhana dengan beragam warna pastel yang kalem. Seri Kupu-kupu menghadirkan motif bunga cempaka dan kupu-kupu endemik Sulawesi, dengan koleksi tunik, dress panjang dengan sentuhan tali ikat pinggang, dan tali di bagian tangan bawah. Aliyssa dress dengan sentuhan tule yang menjuntai.

Adapun koleksi La Galigo hadir dengan tunik loose dipadukan dengan rok, sentuhan ornamen hiasan atau tali di bagian leher. Seri Bunaken tak jauh berbeda dengan La Galigo, menghadirkan dress dan tunik dengan detail serut atau lengan tumpuk. Seri Pakarena menyuguhkan dress panjang dengan kreasi dua lapis kain pada lengan atau pinggang hingga pinggul dengan potongan menyerong atau kreasi serut tali pada tangan bawah.

Tak hanya koleksi untuk keluarga, Wearing Klamby juga mengeluarkan scarf dengan tema dua negara: Indonesia dan Turki. Scarf ini merupakan kolaborasi Wearing Klamby dengan desainer Hamidah Rahmayanti. Motif scarf mengangkat ragam kekayaan kedua negara dengan ragam pilihan warna pastel dan bold.

DIAN YULIASTUTI
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus