Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jangan abaikan empat gejala ini di malam hari. Bisa jadi itu tanda Anda mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, kondisi yang juga disebut pembunuh senyap. Kondisi ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hipertensi dikaitkan dengan masalah kesehatan serius lain, seperti penyakit kardiovaskular, ginjal, stroke, gagal jantung, dan serangan jantung. Yang perlu diwaspadai adalah tekanan darah tinggi sering tak terdeteksi sehingga sering diabaikan sampai memicu kondisi kritis lain. Penyebabnya adalah tak ada gejala yang menonjol, seperti yang diakui Yayasan Jantung Britania (BHF).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan tetapi, gejala hipertensi sebenarnya bisa muncul di malam hari, seperti dilaporkan Medical News Today. Sebagian orang mungkin mengalami hipertensi nokturnal. Seperti namanya, tekanan darah biasanya naik di malam hari.
"Di siang hari, tekanan darah tak boleh lebih dari 120/80 mmHg. Di malam hari, tekanan darah seharusnya 110/65 mmHg. Komplikasi akibat tekanan darah tinggi nokturnal sama dengan hipertensi secara umum, seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal," jelas Medical News Today.
Perhatikan tanda berikut
Meski bisa saja tak ada gejala sama sekali, penderita tekanan darah tinggi nokturnal mungkin mengalami gangguan tidur sebagai berikut:
-Gangguan tidur
-Sering bangun karena ingin buang air kecil
-Sleep apnea
-Sulit bernapas sehingga menyebabkan mendengkur.
Jika mengalami masalah seperti di atas, periksa tekanan darah di rumah atau meminta bantuan tenaga medis. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan tekanan darah tinggi bisa terjadi seiring waktu akibat gaya hidup tak sehat.
Sementara menurut badan kesehatan Inggris (NHS), hal-hal berikut meningkatkan risiko terkena hipertensi, dilansir dari Mirror.
-Usia, semakin tua semakin berisiko terkena hipertensi.
-Ada keturunan hipertensi.
-Etnis, misalnya orang kulit hitam Afrika dan Karibia serta Asia Selatan berisiko lebih tinggi.
-Pola makan tak sehat, terutama yang tinggi garam.
-Kelebihan berat badan.
-Merokok
-Banyak minum alkohol
-Stres berkepanjangan.