Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Program skrining gratis menjadi salah satu program unggulan di kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan skrining menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memastikan diri ini sehat. “Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk memastikan kita sehat adalah dengan rutin melakukan skrining. Ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan kita sejak awal," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 25 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Budi, itu salah satu alasan utama Presiden Prabowo menghadirkan program skrining gratis. "Program ini adalah program transformatif yang paling besar dalam sejarah Indonesia, karena program ini menyentuh sebanyak 280 juta rakyat Indonesia," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengklaim tidak banyak program pemerintah yang bisa menyentuh 280 juta. Peserta program itu pun dari anak dewasa, hingga meninggal."Rencananya Februari nanti program ini akan mulai dijalankan”. Transformasi Kesehatan yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melibatkan 514 kabupaten/kota di 38 provinsi. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga melibat sejumlah pihak terkait dan swasta untuk mendukung transformasi kesehatan," kata Budi.
Mengatasi stunting pun salah satu kuncinya deteksi dini. Dan mendeteksi dini perlu dilakukan dengan mengadakan skrining alias pemeriksaan ahli. Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh mengatakan timnya sudah melakukan skrining seperti yang dianjurkan pemerintah. Danone Indonesia melalui gerakan Generasi Maju Bebas Stunting akan mengadakan skrining stunting yang menyasar 1 juta anak pada 2025. "Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan anak sejak dini dan mengambil langkah tepat pencegahan stunting, sehingga bersama-sama dapat terwujud Indonesia sehat dan maju," kata Vera.
Vera menambahkan, timnya pun fokus pada kesehatan karyawannya terlebih dahulu. Timnya, kata Vera, memberikan program cuti melahirkan 6 bulan bagi ibu dan 10 hari bagi ayah. Program ini untuk mendukung pemberian ASI eksklusif. "Lebih luas lagi, inisiatif kami untuk masyarakat terlebih lagi untuk mendukung target pemerintah, produk yang kami hasilkan sudah pasti sehat juga program dan inisiatif yang kami jalankan memberi dampak positif untuk kesehatan, lingkungan, dan masyarakat," katanya.
Inisiatif timnya pun diusahakan sejalan dengan program pemerintah, seperti pencegahan anemia dan stunting dan hidrasi sehat, dimana data menunjukkan bahwa sebagian besar air minum masyarakat masih terkontaminasi bakteri. "Selain itu kami juga melengkapi inisiatif pemerintah untuk melakukan skrining. Dalam payung program Bersama Cegah Stunting kami punya program Generasi Maju Bebas Stunting, bersama tenaga kesehatan melakukan skrining anemia yang dilakukan dalam jumlah yang masif sebagai bentuk deteksi dini untuk pencegahan anemia. Kami juga mengantisipasi animo pemerintah dengan program Makan Bergizi Gratis, kami melakukan program uji coba di daerah Sleman dan Yogyakarta untuk melihat bagaimana pelaksanaannya, dan bagaimana peran korporasi di dalamnya”, papar Vera.
Laman resmi Halodoc menyebutkan tentang pentingnya skrining. Skrining kesehatan adalah tes untuk mengidentifikasi penyakit sebelum kamu memiliki gejalanya. Tes skrining dapat menemukan penyakit secara dini, sehingga lebih mudah untuk diobati. Skrining bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk individu yang tidak memiliki gejala penyakit tertentu.
Jenis tes yang dibutuhkan tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan apakah kamu memiliki faktor risiko untuk penyakit tertentu. Skrining kesehatan biasanya juga bisa dilakukan secara berkala sesuai dengan panduan medis yang berlaku.
Pilihan Editor: Manfaat Program Skrining Kesehatan Gratis Menurut Praktisi