Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bila Anda Mau Tenang...

Efek samping dari obat penenang valium bisa menyuburkan tumor. penelitian dilakukan oleh dr. horrobin dari kanada.(ksh)

14 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEREKA yang sudah biasa ditenangkan Valium, bisa hanyut dalam kecemasan. Karena menurut seorang peneliti dari Kanada, obat penenang itu bisa mempersubur tumor. Dr. David Horrobin dari Clinical Research Institute dari Montreal, Kanada, yang mengatakan begitu. Agak berbeda dengan laporan-laporan efek samping berbagai obat, ia tidak mengatakan Valium menyebabkan kanker. Horrobin mengatakan zat aktif obat itu yang bernama diazepam "mengakibatkan suburnya tumor". Jadi, kalau yang memakai tidak tumoran dia tak perlu khawatir. Horrobin melaksanakan penelitian dengan mentransplantasikan tumor payudara pada tikus percobaan. Kemudian dia memberikan diazepam (bahan Valium) dengan dosis 2-3 kali lebih besar dari yang biasa ditelan orang. Ternyata empat minggu kemudian besarnya tumor dari tikus yang dapat diazepam menjadi tiga kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak dapat obat. Dalam ceramahnya yang disampaikan pada pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Sciences di Toronto, pertengahan Januari, Horrobin mengatakan diazepam selalu lulus dari penelitian efek samping obat, karena dosis yang digunakan begitu tinggi. "Sedangkan efek sampingnya, berupa penyuburan tumor, hanya terlihat dalam dosis yang sangat rendah," katanya. Salah satu penelitian dengan dosis tinggi misalnya dilaksanakan oleh Huntingdon Research Laboratories di Inggris. Majalah kedokteran di Inggris, The Lancet, 10 Januari, yang memuat hasil penelitian itu dalam ruangan surat pembaca mengatakan bahwa tikus-tikus percobaan yang diberikan diazepam sampai 500 kali dosis yang dimakan manusia, ternyata "tidak menyebabkan tumor menjadi subur." Pendapat Horrobin memancing berbagai tanggapan. Hoffman-La Roche dari Basel (Swiss), produsen utama Valium lantas mengundang beberapa ahli yang dianggap tak memihak. Reaksi Roche ini bisa dimaklumi karena keterangan Horrobin itu bisa mempengaruhi ketenangan konsumen. Sanggahan sebanyak empat halaman dikirimkan ke semua cabang Roche yang berada di seantero dunia. Dr. Francis Roe, anggota Committee on Toxicology and Carcinogenicity (semacam lembaga urusan kanker dan keracunan) Departemen Kesehatan Inggris yang dikutip Roche tegas-tegas menyebutkan penemuan Horrobin belum bisa dipegang. "Penelitian dengan transplantasi tumor yang dilakukannnya hanya meliputi jumlah yang sangat kecil. Sehingga hasilnya tidak bisa menopang pendapat bahwa diazepam mempersubur tumor." Sebenarnya hasil penelitian Horrobin akan tertinggal saja di laci kalau tidak ada sebuah induk karangan dalam The Lancet, Maret 1979. Seorang ahli dari St. Thomas's Hospital di London, Dr. Basil Stoll menyebutkan obat penenang yang diberikan pada pasien wanita dalam dosis rendah, mengakibatkan payudara mereka terserang kanker. Tak Digubris Tangannya gatal membaca tulisan itu. Horrobin langsung mengirimkan surat pembaca untuk menyambut Stoll. Dia lampirkan hasil penelitian yang telah dia laksanakan. Dalam surat itu sekaligus dia menceritakan usahanya untuk mencari dana guna penelitian lebih lanjut. Katanya dia telah mengajukan lamaran kepada National Cancer Institute of Canada. Juga kepada Medical Research Council. Tapi tak digubris. Pemaparan hasil penelitian itu rupanya telah melanggar etika di Clinical Research Institute. "Tak ada orang yang boleh berhubungan dengan media kecuali dengan persetujuan saya lebih dulu," tukas Dr. Jacques Genest, direktur lembaga penelitian itu. Tapi Horrobin keras kepala. Dia begitu yakin terhadap hasil penelitian yang masih bersifat pendahuluan itu. Untuk mencari dana dia malahan terbang ke Inggris. Di sana dia berbicara di depan perhimpunan penderita penyakit jiwa. Pulang dia menerima surat pemecatan. Jutaan orang di dunia memang bisa guncang gara-gara Horrobin. Meskipun penelitiannya belum selesai. Orang-orang di sini bisa pula hanyut dalam kecemasan. Sebab pasaran obat penenang cukup kuat. Perusahaan farmasi Dumex sejak 1975 sudah membuat bahan bakunya. Yang paling repot tentu pabrik farmasi Roche. Sebab menurut beberapa sumber, hidupnya sebagian besar tergantung pada obat penenang yang bernama Valium. Berbagai penelitian dikutipkannya dalam menyanggah Horrobin. Yang cukup menarik adalah hasil penelitian epidemologis terhadap Valium yang dilakukan Kaiser-Permanentc Medical Care Program di Oakland, California. Para peneliti mengamati 143.574 orang, termasuk 12.691 pemakai Valium, sampai 6 tahun. Hasilnya: kanker di antara pemakai Valium ternyata lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus