Blaine Sesudah Aksi Gila

Mengurung diri di dalam kotak kaca yang sedikit lebih besar dari tubuhnya yang digantung pada sebuah mesin derek di area dekat Tower Bridge, jembatan monumental di London, dan selama 44 hari hanya menyesap air lewat sebuah selang kecil. Pesulap Amerika Serikat, David Blaine, menamai aksinya di salah satu pusat atraksi wisata di ibu kota Inggris itu sebagai "Above the Below". Orang kebanyakan barangkali menyebutnya gila.

Blaine sukses (atau selamat) melewati 44 hari dan, sesaat setelah keluar dari kotak kaca, pada Minggu malam, 19 Oktober lalu, mengakuinya sebagai "satu pengalaman yang paling berharga dalam hidupku". Saat mengakhiri aksi yang dimulainya pada Jumat malam 5 September lalu itu, sekitar 10 ribu orang dari berbagai kalangan berkumpul untuk menyaksikannya dari dekat. Sekitar 2,5 juta orang lainnya menyaksikan langsung lewat tayangan TV digital Sky One. Dengan menitikkan air mata, Blaine sempat menyambut pendukungnya dengan berkata, "I love you all forever." Ia lalu diangkut ke rumah sakit dengan ambulans. Tubuhnya sangat lemah.

Di rumah sakit, sebuah tim khusus dibentuk untuk membantu langkah pemulihan terhadap Blaine. Tim ini dipimpin ahli nutrisi klinis, Profesor Powell-Tuck. Pada langkah awal, lajang berusia 30 tahun itu diberi minuman bervitamin dan mineral dosis tinggi. Jumlah asupannya akan terus ditambah sedikit demi sedikit. "Meski proses pemulihan ini sangat menyakitkan, dia bertekad jalan terus," kata Paul Kenny, anggota tim medis.

Setelah pemberian cairan tak bermasalah, tahap berikutnya Blaine akan diberi makanan yang dihaluskan. Selanjutnya, pada hari keempat atau kelima masa perawatan, barulah Blaine dibolehkan makan, meski dalam porsi kecil. Urusan makanan menjadi sangat penting karena sejumlah kalangan khawatir pria yang mengawali debutnya sebagai pesulap jalanan itu bakal mati mendadak begitu mulai diberi makanan. Sejauh ini kekhawatiran itu tak terbukti.

Untuk pemulihan awal, Blaine diperkirakan perlu menjalani perawatan di rumah sakit selama 2-4 minggu. Untuk pemulihan sepenuhnya, termasuk menguatkan kembali otot-otot dan kemampuan tubuhnya yang lain, ilusionis kelahiran Brooklyn, New York, 4 April 1973, itu butuh waktu sekitar enam bulan. Selama menjalani ritual anehnya, Blaine kehilangan 4,5 kilogram berat badannya. Saat mulai dirawat, bobotnya 70 kilogram.

Selama menjalani aksinya yang mengundang pro-kontra itu, Blaine mereguk sejumlah pengalaman baru, terutama yang berkaitan dengan keadaan tubuhnya. Tekanan darahnya turun drastis karena tubuhnya tak mendapat suplai garam dari makanan. Ia juga sempat merasa kedinginan sehingga memilih meringkuk di kantong tidurnya. Pada hari ke-38, pikirannya mulai kacau dan menunjukkan gejala menderita penyakit khayalan.

Kondisi berbeda dialami pada hari ke-43. Blaine sempat mengalami sesak napas, debar jantung tak beraturan, pandangan mata kabur, dan kepala berdenyut-denyut. Ihwal detak jantung yang tak beraturan, sejumlah ahli menyatakan hal itu terjadi karena tubuh Blaine kekurangan kalium dan dinding jantungnya makin tipis. Menjelang aksi berakhir, penonton malah sempat melihat Blaine kejang-kejang. Ternyata ia mengalami hipoglikemia, yakni turunnya kadar glukosa darah karena tubuhnya kekurangan glukosa. Tim medis Blaine juga sebelumnya memastikan tak ada unsur alkohol, glukosa, ataupun garam dalam air yang diminumnya seperti yang dituduhkan kalangan yang skeptis.

Menurut Profesor Marinos Elia dari Universitas Southampton, hal yang dialami Blaine lumrah terjadi pada mereka yang lama tidak makan. Gejala lain yang bisa terlihat adalah sekujur tubuh rasanya seperti ditusuk-tusuk, perut tak enak dan mual. Setelah aksinya berakhir, untuk pemulihan, Blaine harus diberi makanan bergizi dan suplemen mineral secara berhati-hati dan perlahan-lahan. Sebab, pemberian makanan secara tidak benar, "Bisa menimbulkan masalah serius, seperti kematian mendadak," kata Elia.

Blaine pasti tahu persis apa yang bakal dihadapinya, tapi orang banyak mungkin tetap menyebutnya gila.

Dwi Wiyana (BBC News, CBS News, Channel4.com)