Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cedera lutut adalah masalah yang membuat banyak orang khawatir, terutama olahragawan, dan pernah dialami pegolf Tiger Woods dan petenis Rafael Nadal. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi lutut, bagian kaki yang paling umum cedera, namun cedera seperti otot sobek tetap terjadi dan butuh operasi untuk memulihkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masalah lutut bisa dialami siapa saja sepanjang hidup," kata Dr. Mike Holmstrom, spesialis bedah ortopedi di Intermountain Health di Salt Lake City, Amerika Serikat, kepada USA Today edisi 7 Maret 2025. Berikut bagaimana cedera lutut bisa terjadi, kondisi yang bisa memicunya, dan penanganannya.
Penyebab Nyeri Lutut
Banyak penyebab nyeri lutut dan cedera ligamen yang paling banyak. Faktanya, cedera anterior cruciate ligament (ACL) atau ligamen di lutut yang menghubungkan tulang paha dan tulang kering begitu umum dengan perkiraan 3.500 orang mengalaminya setiap tahun. Sobek medial meniskus atau tulang rawan di bagian bawah lutut juga kasus lain yang sering terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Meniskus adalah struktur di antara ujung-ujung tulang dan ketika sobek bisa menyebabkan rasa sakit," tutur Holmstrom.
Masalah lutut lainnya adalah nyeri sendi atau osteoartritis. "Ini adalah penyebab nyeri lutut paling umum," kata Dr. Matthew Anastasi, spesialis kedokteran olahraga di Mayo Clinic.
Untuk mengetahui masalah lutut diperluka pemeriksaan dengan sinar X untuk memeriksa apakah ada masalah pada tulang di lutut, tempurung lutut, atau tulang rawan. Osteoartritis biasanya terkait penambahan usia dan hampir 50 persen penderitanya berusia 70 tahun ke atas.
Faktor lain yang bisa menyebabkan nyeri lutut adalah tendinitis. "Tendinitis biasanya terjadi pada yang sering melakukan aktivitas berulang seperti CrossFit, lari, dan melintas alam. Dan orang yang punya riwayat cedera atau operasi berisiko lebih tinggi mengalami masalah lutut di masa datang," papar Anastasi.
Bisakah Dicegah?
Kabar baiknya, cedera lutut atau kondisi terkait nyeri lutut bisa dicegah. Memperkuat otot-otot di sekitar target latihan bisa membantu. Selain itu, gunakan alas kaki yang cocok dengan bantalan yang menunjang untuk mencegah jatuh dan cedera, serta menunjang postur tubuh untuk mengurangi ketegangan di lutut.
"Penting juga untuk mengontrol berat badan karena bisa secara signifikan mengurangi tekanan tak perlu pada sendi kaki," saran Anastasi seraya menambahkan untuk yang baru mulai rutin berolahraga agar tak melakukan gerakan yang berat dan berisiko seperti melompat.
Jika mengalami cedera, Holmstrom menyarankan pengobatan dasar seperti menggunakan legging kompresi, mengangkat kaki, dan kompres dingin atau hangat yang telah terbukti mampu mengurangi peradangan. Namun bila cedera sudah tergolong parah, Anda harus memeriksakannya ke dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Terkadang obat antinyeri yang bisa dibeli bebas seperti ibuprofen dan asetaminofen bisa membantu mengurangi rasa sakit. "Tapi saya sarankan tak rutin menggunakannya karena bisa menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan secara umum," pesan Anastasi.
Pilihan Editor: Kenali Penyebab Nyeri Lutut dan Cara Mengatasinya