TIMBULNYA buah dada yang sudah cukup besar pada anak perempuan
berusia di bawah 7 tahun, tentu membuat kikuk yang bersangkutan
-- dan tentu pula membingungkan orang tua. Keganjilan ini,
disebut thelarche prematur, dalam tahun-tahun terakhir terjadi
di Puerto Rico sampai lebih dari 700 kasus.
Bahkan menurut seorang wanita ahli endokrinologi pediatri dari
San Juan, Carmen A. Saenz, "ada dokter yang menemukan empat
kasus sehari." Ada yang menimpa anak perempuan berusia 6 bulan,
bahkan terjadi juga pada beberapa anak laki-laki. Gadis 7 tahun
yang kena thelarche prematur ini sudah mengalami menstruasi.
Teka-teki ini memang telah mengundang pemecahan di kalangan para
dokter di pulau yang menjadi negara bagian Amerika Serikat itu.
Lebih-lebih lagi karena emosi anak-anak yang kena kasus ini
terganggu. Sebab, "bukan cuma fisiknya, seluruh pribadinya
dipercepat berkembang," kata Dr. Adolfo Perez dari Mayaguez.
Para dokter di Puerto Rico yang telah menyelidiki kasus-kasus
itu, akhirnya sampai pada dugaan, bahwa yang menjadi biang
keladi keganjilan tersebut kemungkinan adalah "daging dan susu
ternak". Alasan mereka ada perusahaan peternakan yang
mempergunakan obat kimia terlarang, yakni diethylstilbestrol
(DES). Obat yang mengalldung hormon estrogen (perangsang seks
betina) ini memang bisa merangsang produksi susu yang tinggi
pada ternak. Selain itu juga merangsang selera makan hewan,
karena itu biasa diberikan untuk menggemukkan hewan potong,
seperti sapi dan ayam. Tapi DES juga bisa menyebabkan penyakit
kanker. Sebab itu, sudah sejak lama pemerintah AS melarang
penggunaannya secara bebas.
Di Indonesia, "hormon estrogen untuk hewan juga sudah dilarang
digunakan sejak tahun 1965," kata dokter hewan Tjiptardi SE,
Kepala Penyediaan & Pengawasan Obat Hewan Ditjen Peternakan
Departemen Pertanian. Tapi menurut Tjiptardi, izin penggunaan
diberikan juga dengan resep dokter. Misalnya untuk pengobatan
hewan bibit yang kena kelainan reproduksi. Tjiptardi menduga ada
penjual obat jenis itu secara liar -- walaupun belum ada yang
tertangkap.
DES memang bisa mempengaruhi organ tubuh manusia, kata dosen
Fakultas Kedokteran Hewan IPB, drh Budiman Poerwodhiredjo.
"Karena sisa (residu) obat itu bisa bertahan sampai 8 minggu,
khususnya pada jenis unggas. Bila hewan itu disantap, pria yang
memakannya akan menjadi seperti wanita. Sedangkan wanita yang
memakannya mengalami rangsangan perkembangan organ seks," kata
Budiman. Untung, sejauh ini belum terdengar di Indonesia ada
kasus seperti diPuerto Rico itu Paling-paling, kata Ir. Zumrotin
dari Yayasan Lembaga Konsumen, baru terdengar keluhan beberapa
konsumen, bahwa hati sapi sering terasa keras dan berurat.
Di Puerto Rico sendiri, gara-gara ada pengumuman dokter yang
menyebutkan dugaan penyebab thelarche prematur tadi, masyarakat
mulai amat berhatihati makan daging dan minum susu. Akibatnya,
produksi industri-industri daging merosot 30% di pasaran, begitu
pula omset penjualan susu menurun 5%. Beberapa perusahaan, anura
lain Kentucky Fried Chicken yang mempunyai cabang di berbagai
negara, termasuk di Indonesia (di Slipi, Jakarta), terpaksa
memasang iklan-iklan besar di koran-koran setempat untuk membela
produksinya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di AS Agustus lalu
menemukan dua dari 17 sample perusahaan peternakan yang "diduga
menggunakan hormon estrogen". Walaupun begitu, direktur FDA di
Puero Rico, Lynn Campbell, mengatakan "analisa ini tidak
menemukan bukti penyalahgunaan hormon estrogen."
NAMUN Carmen A. Saenz dari San Juan dengan dukungan berbagai
pihak menganggap pemerintah kurang gigih mengusut soal itu.
Sebab, katanya, seorang peneliti swasta yang dibayar oleh
dokter-dokter di Puerto Rico melaporkan, bahwa banyak obat
terlarang seperti hormon estrogen dan anribiotika dijual di
pasaran bebas.
Sementara itu ada juga penelitian dilakukan di Pusat-pusat
Kontrol Kesehatan (CTC) di Atlanta guna menembus misteri
penyebab thelarche prematur itu. Menurut hasil penelitian itu
penyakit aneh itu juga pernah timbul di Timur Tengah dan Italia
pada dasawarsa lalu. Di Timur Tengah, setelah ditelusuri,
bersumber pada susu sapi yang mendapat suntikan DES. Sedangkan
di Italia ada kaitannya dengan daging sapi yang tidak bersih.
Tapi di Polandia lain lagi. Penyakit ganjil itu ditemukan di
negeri itu pada 1967, karena orang tua anak-anak yang terkena
bekerja di pabrik pil keluarga berencana. Para orang tua itu
biasanya langsung menggendong anak mereka tanpa melepaskan baju
kerja yang dilekati bedak estrogen.
"Sudah panjang daftar dengan penyebab keadaan seperti di Porto
Rico itu," tutur ahli Epidemiology CTC Atlanta, Jose Cordero.
Ada yang karena insektisida, termasuk DDT. Tapi CTC Atlanta tak
berhasil mengungkapkan hubungan kasus Puerto Rico dengan
pabrik-pabrik pil KB di negeri itu sendiri--pulau yang
memproduksi 90% dari seluruh pil KB AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini