Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Buah Dada Dari Susu Ternak

Ratusan gadis kecil di puerto rico berbuah dada besar/kena thelarche prematur, diduga karena minum susu atau makan daging ternak yang diberi obat hormon estrogen (des). (ksh)

27 November 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIMBULNYA buah dada yang sudah cukup besar pada anak perempuan berusia di bawah 7 tahun, tentu membuat kikuk yang bersangkutan -- dan tentu pula membingungkan orang tua. Keganjilan ini, disebut thelarche prematur, dalam tahun-tahun terakhir terjadi di Puerto Rico sampai lebih dari 700 kasus. Bahkan menurut seorang wanita ahli endokrinologi pediatri dari San Juan, Carmen A. Saenz, "ada dokter yang menemukan empat kasus sehari." Ada yang menimpa anak perempuan berusia 6 bulan, bahkan terjadi juga pada beberapa anak laki-laki. Gadis 7 tahun yang kena thelarche prematur ini sudah mengalami menstruasi. Teka-teki ini memang telah mengundang pemecahan di kalangan para dokter di pulau yang menjadi negara bagian Amerika Serikat itu. Lebih-lebih lagi karena emosi anak-anak yang kena kasus ini terganggu. Sebab, "bukan cuma fisiknya, seluruh pribadinya dipercepat berkembang," kata Dr. Adolfo Perez dari Mayaguez. Para dokter di Puerto Rico yang telah menyelidiki kasus-kasus itu, akhirnya sampai pada dugaan, bahwa yang menjadi biang keladi keganjilan tersebut kemungkinan adalah "daging dan susu ternak". Alasan mereka ada perusahaan peternakan yang mempergunakan obat kimia terlarang, yakni diethylstilbestrol (DES). Obat yang mengalldung hormon estrogen (perangsang seks betina) ini memang bisa merangsang produksi susu yang tinggi pada ternak. Selain itu juga merangsang selera makan hewan, karena itu biasa diberikan untuk menggemukkan hewan potong, seperti sapi dan ayam. Tapi DES juga bisa menyebabkan penyakit kanker. Sebab itu, sudah sejak lama pemerintah AS melarang penggunaannya secara bebas. Di Indonesia, "hormon estrogen untuk hewan juga sudah dilarang digunakan sejak tahun 1965," kata dokter hewan Tjiptardi SE, Kepala Penyediaan & Pengawasan Obat Hewan Ditjen Peternakan Departemen Pertanian. Tapi menurut Tjiptardi, izin penggunaan diberikan juga dengan resep dokter. Misalnya untuk pengobatan hewan bibit yang kena kelainan reproduksi. Tjiptardi menduga ada penjual obat jenis itu secara liar -- walaupun belum ada yang tertangkap. DES memang bisa mempengaruhi organ tubuh manusia, kata dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB, drh Budiman Poerwodhiredjo. "Karena sisa (residu) obat itu bisa bertahan sampai 8 minggu, khususnya pada jenis unggas. Bila hewan itu disantap, pria yang memakannya akan menjadi seperti wanita. Sedangkan wanita yang memakannya mengalami rangsangan perkembangan organ seks," kata Budiman. Untung, sejauh ini belum terdengar di Indonesia ada kasus seperti diPuerto Rico itu Paling-paling, kata Ir. Zumrotin dari Yayasan Lembaga Konsumen, baru terdengar keluhan beberapa konsumen, bahwa hati sapi sering terasa keras dan berurat. Di Puerto Rico sendiri, gara-gara ada pengumuman dokter yang menyebutkan dugaan penyebab thelarche prematur tadi, masyarakat mulai amat berhatihati makan daging dan minum susu. Akibatnya, produksi industri-industri daging merosot 30% di pasaran, begitu pula omset penjualan susu menurun 5%. Beberapa perusahaan, anura lain Kentucky Fried Chicken yang mempunyai cabang di berbagai negara, termasuk di Indonesia (di Slipi, Jakarta), terpaksa memasang iklan-iklan besar di koran-koran setempat untuk membela produksinya. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di AS Agustus lalu menemukan dua dari 17 sample perusahaan peternakan yang "diduga menggunakan hormon estrogen". Walaupun begitu, direktur FDA di Puero Rico, Lynn Campbell, mengatakan "analisa ini tidak menemukan bukti penyalahgunaan hormon estrogen." NAMUN Carmen A. Saenz dari San Juan dengan dukungan berbagai pihak menganggap pemerintah kurang gigih mengusut soal itu. Sebab, katanya, seorang peneliti swasta yang dibayar oleh dokter-dokter di Puerto Rico melaporkan, bahwa banyak obat terlarang seperti hormon estrogen dan anribiotika dijual di pasaran bebas. Sementara itu ada juga penelitian dilakukan di Pusat-pusat Kontrol Kesehatan (CTC) di Atlanta guna menembus misteri penyebab thelarche prematur itu. Menurut hasil penelitian itu penyakit aneh itu juga pernah timbul di Timur Tengah dan Italia pada dasawarsa lalu. Di Timur Tengah, setelah ditelusuri, bersumber pada susu sapi yang mendapat suntikan DES. Sedangkan di Italia ada kaitannya dengan daging sapi yang tidak bersih. Tapi di Polandia lain lagi. Penyakit ganjil itu ditemukan di negeri itu pada 1967, karena orang tua anak-anak yang terkena bekerja di pabrik pil keluarga berencana. Para orang tua itu biasanya langsung menggendong anak mereka tanpa melepaskan baju kerja yang dilekati bedak estrogen. "Sudah panjang daftar dengan penyebab keadaan seperti di Porto Rico itu," tutur ahli Epidemiology CTC Atlanta, Jose Cordero. Ada yang karena insektisida, termasuk DDT. Tapi CTC Atlanta tak berhasil mengungkapkan hubungan kasus Puerto Rico dengan pabrik-pabrik pil KB di negeri itu sendiri--pulau yang memproduksi 90% dari seluruh pil KB AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus