Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tren estetika gigi seperti veneer gigi juga dilakukan oleh penyanyi dangdut kondang Dewi Persik. Lalu apakah veneer gigi itu?
Estetika veneer gigi masih ramai hingga kini digandrungi orang-orang. Hal ini merupakan aktivitas mewarnai gigi jadi lebih cerah juga merapikan biar jadi tampak rapi ketika tersenyum supaya jadi lebih percaya diri atau menunjang penampilan lebih cantik.
Veneer gigi sendiri menggunakan resin atau porselen sebagai bahan utamanya, yang kemudian akan menempel secara permanen pada gigi. Walaupun demkian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak memutuskan untuk vener gigi seperti bentuk gigi yang sudah diubah maka memiliki risiko tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula.
Ada beberapa risiko yang mungkin saja terjadi pada vener gigi, walaupun kemungkinannya sangat kecil jika saja menjauhi pemicu kerusakan vener. Salah satu bentuk risiko kerusakan pada veneer gigi seperti retak, lepas, patah.
Selain itu dokter gigi akan mempertimbangkan beberapa kondisi-kondisi tertentu bagi individu yang memiliki penyakit peradangan gusi, gigi berlubang, perdarahan gusi. Alasannya beragam mulai dapat memeperparah kondisi penyakit tersebut atau kegagalan hasil vener giginya nanti.
Setiap pasca tata laksana pemasangan vener gigi yang diketahui berbahan dasar porselin dan resin ini dapat bertahan hingga puluhan tahun, misalnya saja pemasangan veneer porselen, tahan hingga 10 sampai 15 tahun. Kemudian untuk pemasangan veneer komposit dapat bertahan hingga 5 sampai 7 tahun.
Jika ingin senyum tampil menawan serta gigi yang menarik, maka upayakan untuk menjaga kondisi veneer tetap awet seperri menghindari konsumsi makanan yang bertekstur keras. Sebab konsumsi makanan berbahan keras secara rutin meningkatkan risiko kerusakan pada veneer seperti retak bahkan patah.Kurangi aktivitas membuka sesuatu dengan gigi bagian depan, jika menggigit makanan keras, bida dilakuka dengan memotongnya jadi bagian yang kebih kecil lagi.
Selain itu lakukan pengurangan konsumsi minuman yang miliki kandungan tinggi kromogen. Zat tersebut adalah pewarna makanan yang pekat, jika sering dikonsumsi dapat membuat perubahan warna pada permukaan gigi, misalnya saja minuman kopi. Tak hanya itu saja, makanan atau minuman yang tinggi tingkat keasamannya sama halnya memicu risiko perubahan warna pada veneer gigi.
Walaupun dengan veneer gigi penampilan akan menarik, namun di baliknya juga terdapat beberapa risiko, seperti terjadinya pembusukan pada gigi. Kemudian prosedural pemasangan yang tidak sesuai akan meningkatkan risiko pengikisan enamel gigi yang akhirnya hanya akan memicu gigi jadi lebih sensitif.
TIKA AYU
Baca: Mau Veneer Gigi Sekadar Ingin Gaya atau Alasan Kesehatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini