Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Mengatasi Alergi Obat

Alergi obat dapat mengancam jiwa seseorang. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

18 November 2022 | 19.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gejala alergi obat mungkin sangat ringan sehingga Anda hampir tidak menyadarinya. Namun, alergi obat yang parah juga dapat mengancam jiwa. Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi alergi obat?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alergi obat merupakan kondisi di mana tubuh bereaksi terhadap obat. Alergi obat yang parah dapat menyebabkan anafilaksis, reaksi seluruh tubuh yang tiba-tiba dan mengancam jiwa terhadap obat atau alergen lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam beberapa kasus, itu bisa terjadi dalam waktu 12 jam setelah minum obat. Gejalanya bisa meliputi detak jantung tak teratur, kesulitan bernapas, pembengkakan, dan ketidaksadaran.

Obat untuk Mengatasi Alergi Obat

1. Antihistamin

Antihistamin diketahui dapat membantu mengobati sebagian besar reaksi alergi pada tahap ringan, apa pun penyebabnya. Tubuh Anda membuat histamin ketika menganggap suatu zat, seperti alergen, berbahaya. Pelepasan histamin dapat memicu gejala alergi seperti bengkak, gatal, atau iritasi. 

Dikutip dari Mayo Clinic, antihistamin dapat memblokir bahan kimia sistem kekebalan yang dipicu selama reaksi alergi. Obat ini membantu mengurangi produksi histamin tubuh sehingga gejala berkurang. Antihistamin terbagi dalam beberapa bentuk, seperti pil oral, tablet larut, semprotan hidung, cairan, obat tetes mata. 

Dikutip dari ciputrahospital.com, antihistamin dapat dibeli secara bebas di apotek, toko online, atau dengan resep dokter. Seseorang yang sedang hamil atau mengalami gangguan hati harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi antihistamin.

2. Kortikosteroid

Dikutip dari Healthline, alergi obat dapat menyebabkan pembengkakan saluran napas dan gejala serius lainnya. Kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan yang menyebabkan masalah ini. Kortikosteroid tersedia dalam bentuk pil, semprotan hidung, tetes mata, dan krim. Selain itu juga tersedia dalam bentuk bubuk atau cairan untuk digunakan dalam inhaler dan cairan untuk injeksi atau digunakan dalam nebulizer.

3. Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk membantu mengurangi sementara rasa sakit, bengkak, dan kram yang disebabkan oleh alergi. Obat ini juga dijual secara bebas di apotek atau toko obat online lainnya.

4. Bronkodilator

Jika alergi obat Anda menyebabkan mengi atau batuk, dokter mungkin akan merekomendasikan bronkodilator. Obat ini akan membantu membuka saluran udara Anda dan mempermudah pernapasan. Bronkodilator tersedia dalam bentuk cair dan bubuk untuk digunakan dalam inhaler atau nebulizer. 

Cara Mengatasi Alergi Obat

Cara mengatasi obat alergi adalah dengan menghindari pemicu reaksi alergi tersebut] Dalam hal ini, bantuan dokter sangat diperlukan untuk mengetahui jenis obat apa yang menyebabkan timbulnya alergi. 

Melansir acaai.org, setelah Anda mengetahui bahwa Anda alergi terhadap obat tertentu, ahli alergi Anda akan menyarankan Anda untuk menjauhi obat tersebut. Anda perlu memberi tahu semua penyedia layanan kesehatan Anda sehingga Anda tidak diberi resep obat dalam situasi apa pun.

Jika salah satu reaksi obat alergi adalah sinus, maka cairan saline yang direkomendasikan oleh American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI) dapat dicoba. Cara ini dapat membantu menghilangkan alergen dan membersihkan saluran hidung. Cairan saline untuk membersihkan hidung dapat dengan mudah dicari di apotek.

RINDI ARISKA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus