Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cek Daftar Obat yang Diresepkan Faheem Younus untuk Pasien Covid-19 yang Isoman

Faheem Younus dokter asal Amerika memberikan resep obat sederhana untuk penanganan pasien Covid-19.

9 Agustus 2021 | 15.35 WIB

ilustrasi obat (pixabay.com)
material-symbols:fullscreenPerbesar
ilustrasi obat (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Obat menjadi urusan yang cukup pelik dalam penanganan pasien Covid-19. Berbagai kontroversi muncul soal pemilihan obat. Sebagai penyakit baru, belum ada obat yang bisa disebut sebagai obat Covid-19. Sebagian menyebutnya dengan terapi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

BPOM sendiri telah merilis sejumlah obat yang boleh diberikan kepada pasien Covid-19. Beberapa pihak mencoba mengajukan Ivermectin sebagai obat Covid-19. Ivermectin yang dikenal sebagai obat cacing diklaim sebagai obat penyembuh Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bahkan, ivermectin telah dibagikan secara gratis kepada sejumlahw warga yang terkena Covid-19.    

Salah satu dokter asal University of Maryland Amerika Serikat, Faheem Younus juga turut memberikan kiat untuk mengobati Pasien Covid-19 di rumah.

Melalui akun media sosial Twitter, pemilik akun @FaheemYounus yang sehari-harinya mencuit dengan bahasa Inggris ini, sampai menggunakan Bahasa Indonesia untuk menarik perhatian pengguna Twitter dari Indonesia.

Dokter asal AS ini kemudian membuat cuitan terkait kiat mengobati pasien Covid-19 di rumah. Beberapa kiat yang dibagikan Younus, yang dapat diterapkan oleh pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman yaitu menggunakan tablet parasetamol untuk demam, Budesonide inhaler atau obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan, seperti asma, rhinitis alergi, croup, atau penyakit Crohn dalam bentuk inhaler sebanyak dua kali sehari, serta semprotan Oxymetazolone untuk hidung tersumbat.

“Tidak perlu antibiotik, ivermectin, seng, atau steroid,” cuitnya dalam bahasa Indonesia.

Dalam mengobati pasien Covid-19 di rumah, Faheem Younus tidak menyarankan untuk membeli obat-obatan yang mahal, seperti Remdesivir, Tocilizumab atau Plasma. Sebab obat-obatan tersebut belum tentu dapat menyelamatkan nyawa.

“Deksametason dan antikoagulan bekerja paling baik,” anjurnya. Dokter asal University of Maryland ini juga melarang pasien Covid-19 yang menjalani isoman untuk mengobati diri sendiri dengan fasilitas oksigen bantuan seperti di rumah sakit, “Hanya untuk pasien rawat inap yang membutuhkan oksigen.”

Selain itu, Faheem Younus juga menyarankan bagi yang anggota keluarganya terinfeksi Covid-19 dan terpaksa isolasi mandiri di rumah, untuk memisahkan kamar tidur dan kamar mandi pasien dengan anggota keluarga yang lain. Melakukan isolasi yang ketat selama lebih dari 10 hari setelah gejala menyerang.

“Jangan ulangi tes Covid karena dapat bertahan lebih selama berminggu-minggu tetapi pasien tidak menular lebih dari 10 hari,” terangnya.

Younus juga menyarankan untuk melakukan tes Covid-19 apabila mengalami demam, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, batuk dan kehilangan rasa. Bahkan, meski hanya mengalami gejala tunggal, seperti hanya demam saja, sebaiknya segera memeriksakan diri untuk dilakukan pengetesan.

“Jangan menunggu atau Anda akan menyebarkan virus. Bahkan jika Anda divaksinasi tetapi (tetap) bergejala,” cuit Younus.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

#Jagajarak

#Pakaimasker

#Cucitangan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus