Cuaca Panas Membara, Hindari Dehidrasi dan Radang Tenggorokan

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas ekstrem belakangan ini membuat orang rentan dehidrasi dan masalah seperti tenggorokan gatal. Dehidrasi memiliki gejala yang berbeda dengan radang tenggorokan sehingga penanganan dan pencegahan kedua kondisi tersebut juga berbeda.

“Dehidrasi itu kondisi tubuh kekurangan cairan. Dengan kata lain, cairan tubuh yang keluar lebih banyak daripada yang masuk. Seperti orang beraktivitas di cuaca panas, keringat keluar terus, melalui urine juga, jadi lupa minum air,” ujar petugas medis PT Kalbe Farma Tbk, dr. Christian I. Elim.

Sedangkan radang tenggorokan adalah tenggorokan yang terinfeksi virus atau bakteri. Gejala kedua penyakit itu pun berbeda. Gejala dehidrasi ialah badan lemas, muncul rasa haus, dan bibir kering. Sementara radang tenggorokan adalah nyeri saat menelan, terasa agak gatal atau kering di tenggorokan.

Sayangnya, dehidrasi sering kali tidak disadari. Dehidrasi berat berisiko infeksi saluran kemih hingga gagal ginjal apabila tidak segera ditangani. Jika sudah dehidrasi, hindari minuman dan makanan yang banyak mengandung garam karena dapat mengikat air. Sementara jika mengalami radang tenggorokan, diimbau tidak mengonsumsi makanan pedas yang membuat asam lambung meningkat dan memperparah kondisi. 

Tingkatkan imun tubuh
Selain itu, saat dehidrasi maupun radang tenggorokan sistem imun tubuh harus ditingkatkan. Istirahat dan tidur yang cukup, makan makanan dan minuman yang bergizi, serta membawa botol untuk persediaan air minum untuk membantu mencegah kedua kondisi itu.