Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga, terutama bagi pria dewasa yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap beberapa penyakit tertentu. Dengan melakukan pemeriksaan medis rutin dan menerapkan gaya hidup sehat, pria dapat mengurangi risiko terkena berbagai penyakit serius. Dilansir dari Hamilton Health Center, dan Cleveland Clinic, berikut adalah daftar penyakit yang paling umum menyerang pria.
1. Penyakit kardiovaskular
Penyakit jantung, stroke, dan gangguan pada arteri menjadi salah satu penyebab utama kematian di kalangan pria.
Di Amerika Serikat, lebih dari 697.000 orang meninggal akibat penyakit jantung setiap tahunnya, dan lebih dari setengahnya adalah pria. Faktor risiko utama meliputi tekanan darah tinggi, merokok, serta pola makan tidak sehat. Untuk mencegahnya, pemeriksaan kesehatan setiap enam bulan sekali sangat disarankan, selain menjaga pola makan yang kaya buah dan sayuran.
2. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan penyakit mematikan yang sering kali terdeteksi dalam tahap lanjut, sehingga sulit untuk diobati. Penyebab utama kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok, yang menjadi penyebab utama dalam 90 persen kasus pada pria. Karena tidak ada tes deteksi dini yang efektif, langkah terbaik untuk mencegahnya adalah dengan berhenti merokok dan rutin memeriksakan kesehatan paru-paru.
3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD)
Penyakit ini mencakup emfisema dan bronkitis kronis, yang menyebabkan gangguan pernapasan. Gejalanya meliputi batuk berkepanjangan, produksi lendir berlebih, dan sesak napas. Penyakit ini lebih umum terjadi pada perokok dan mantan perokok.
4. Kanker prostat
Kanker prostat adalah jenis kanker yang paling umum diderita pria. Setiap tahunnya, hampir 200.000 pria di AS terdiagnosis dengan penyakit ini. Meskipun tidak semua kasus berujung pada kematian, deteksi dini sangat penting untuk mengetahui jenis dan tingkat keparahan kanker yang dialami.
5. Penyakit hati
Penyakit hati dapat seperti hepatitis, kanker hati, disebabkan konsumsi alkohol berlebihan. Gejalanya mencakup perut yang membengkak, kulit menguning, dan perubahan warna tinja. Menjaga pola makan sehat dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko penyakit ini.
6. Stroke
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan kerusakan otak yang serius. Penyakit ini sering kali dipicu oleh tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
7. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Satu dari lima orang di AS terinfeksi penyakit menular seksual, dan pria lebih berisiko dibandingkan wanita. Menggunakan pelindung saat berhubungan seksual dan melakukan tes rutin dapat membantu mencegah penyebaran infeksi ini.
8. Diabetes
Diabetes terjadi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi akibat gangguan produksi atau respons tubuh terhadap insulin. Gejalanya meliputi sering buang air kecil dan rasa haus berlebihan. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, dan amputasi.
9. COVID-19
Pria lebih rentan mengalami gejala berat dan komplikasi akibat COVID-19 dibandingkan wanita. Terutama pada varian 2019-nCoV. Dilansir dari Antara, dokter spesialis mikrobiologi RSUI, Fera Ibrahim mengatakan hal ini berhubungan dengan jumlah reseptor ACE2 yang lebih banyak pada pria dibandingkan wanita.
"Virus akan menginfeksi sel, masuk lalu mereplikasi. Untuk masuk ke sel ada reseptor. (Jenis baru) corona mirip SARS, ada reseptor yang namanya ACE2. Reseptor ini ada di nasofaring hingga otak. Tapi yang paling banyak di sel epitel paru sehingga tampak seperti infeksi saluran napas dan diare," papar Fera.
Penelitian yang dilakukan saat kasus SARS terjadi, menunjukkan reseptor ACE2 lebih banyak pada laki-laki ketimbang perempuan.
"Ada yang meneliti di zaman SARS (mewabah), ternyata reseptor ACE2 banyaknya di laki-laki, lebih banyak pada ras Asia dibandingkan kulit putih dan hitam," kata Fera.
Karena mirip dengan SARS, virus corona juga bisa bertahan selama enam hari di udara dingin apalagi ada protein tertentu yang membuatnya bertahan lebih lama. Namun, virus ini bisa dilumpuhkan salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat Celcius selama 30 menit.
10. Depresi
Meskipun lebih sering dilaporkan pada wanita, sekitar 6 persen pria mengalami depresi berat setiap tahunnya. Gejala depresi pada pria sering kali berbeda, seperti munculnya amarah dan agresivitas, sehingga banyak yang tidak terdiagnosis. Konsultasi dengan tenaga medis dapat membantu mendapatkan penanganan yang tepat.
Menjaga kesehatan dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin adalah langkah terbaik untuk mencegah atau mengelola penyakit-penyakit di atas. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Pilihan Editor: Dokter Penyakit Dalam Bagi Tips Tetap Sehat saat Puasa Ramadan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini