Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Minum kopi bisa menjadi kebiasaan yang menyehatkan sekaligus buruk bagi kesehatan. Efek minum kopi berbeda pada setiap orang. Ada yang merasa lebih bersemangat dan mood membaik, ada juga yang justru sakit perut, pusing, bahkan lemas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Efek minum kopi ini tak lepas dari andil kandungan kafein di dalamnya. Selain kopi, teh dan cokelat juga mengandung kafein. Hanya saja, reaksi tubuh yang keluar setelah minum kopi, minum teh, dan makan cokelat akan berbeda karena kandungan kafeinnya yang juga berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman Sehatq, ada berbagai efek minum kopi, termasuk yang baik dan buruk untuk kesehatan. Berikut efek minum kopi yang umum terjadi:
- Stimulasi otak
Pada sebagian orang, kafein pada kopi dapat menstimulasi otak dan membuatnya lebih bersemangat. Ketika reseptor adenosine di otak berinteraksi dengan kafein, maka rasa kantuk akan berkurang bahkan sampai tak terasa lagi.
Kafein membuat otak lebih siaga, waspada, dan berenergi. Hanya sekitar 10 menit untuk mengetahui efek minum kopi terhadap kinerja otak. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kafein juga membantu meningkatkan daya ingat. - Susah tidur
Masih berkaitan dengan reseptor adenosine tadi, jika terlalu banyak minum kopi maka seseorang akan sulit tidur atau insomnia. Ini tidak baik untuk kesehatan karena tubuh yang lelah harus beristirahat, sementara otak tetap memerintahkan agar terjaga.
Sebab itu, hindari minum kopi di waktu menjelang tidur. Penderita insomnia atau orang yang mengalami siklus tidur tidak teratur tidak disarakan minum kopi. Efek minum kopi yang mempengaruhi ritme tidur ini akan memberikan dampak jangka panjang. - Detak jantung meningkat
Bagi yang tidak terbiasa mengonsumsi kopi, asupan kafein akan membuat tekanan darah naik dan detak jantung meningkat. Efek minum kopi seperti ini juga dapat dirasakan oleh mereka yang overdosis dalam minum kopi, yakni lebih dari tiga cangkir sehari. - Memicu kontraksi usus
Pada sebagian orang, efek kafein pada kopi bukan hanya mempengaruhi kerja otak namun juga sistem pencernaan. Kafein dapat memicu kontraksi usus yang mengakibatkan seseoran jadi mual sampai diare.
Kafein membuat usus 60 persen lebih aktif, bahkan kopi decaf atau kopi yang telah melalui proses dekafeinasi. Dekafeinasi merupakan proses menghilangkan kafein yang terkandung di dalam produk atau tanaman tertentu. Hanya saja, proses dekafeinasi ini tidak bisa seratus persen menghilangan unsur kafein dari produk tersebut. - Mengurangi nafsu makan
Efek minum kopi lainnya adalah mengurangi nafsu makan. Hanya saja, ini tidak otomatis menurunkan berat badan peminumnya. Efek mengurangi nafsu makan itu muncul karena kopi dapat menstimulasi terjadinya thermogenesis atau proses tubuh menggunakan panas untuk membakar kalori.
Ketika minum kopi, perhatikan juga bagaimana pengolahannya. Sebaiknya minum kopi murni yang tidak dicampur susu, gula, atau bahan lain yang berpotensi meningkatkan kadar gula dan lemak. Penting juga untuk minum kopi secukupnya saja.