Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Elizabeth Banks mengaku masih memiliki perasaan malu karena masalah inferlitias yang dialaminya. Aktris berusia 48 tahun itu menggunakan ibu pengganti untuk melahirkan anak pertamanya 11 tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam episode terbatu podcast Call Her Daddy dengan Alex Cooper, dia mengatakan bahwa ketika bertemu dengan suaminya, Max Handelman, di perguruan tinggi, dia memimpikan menjalani pernikahan dan membangun keluarga "tradisional". Tapi dia melepaskan mimpinya setelah mengetahui bahwa dia tidak dapat hamil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tidak pernah hamil dan ketika saya masih muda saya pikir itu karena saya benar-benar baik minum pil, yang memang benar. Tapi saya tidak tahu. Ada sebagian kecil wanita yang pada dasarnya memiliki gangguan kesuburan yang tidak dapat dijelaskan dan itu adalah saya, saya termasuk dalam kategori itu," kata Banks, seperti dikutip Yahoo! Life, Kamis, 17 November 2022.
Banks selalu memiliki banyak sel telur dan tidak kesulitan membuat embrio. Namun, ketika menjalani program bayi tabung, embrio tersebut tidak pernah terimplantasi dengan sempurna di rahimnya. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi embrio itu tidak bisa bertahan di sana.
"Jadi saya punya perut yang patah, itulah yang saya katakan kepada anak-anak saya, ibu mengalami patah perut," kata dia.
Banks mengungkapkan perjalanannya dengan infertilitas sebelumnya. Dia juga menceritakan penilaian yang dia hadapi saat dia dan suaminya membuat keputusan menggunakan ibu pengganti untuk membangun keluarga mereka. "Ini sudah lama sekali sebelum surrogacy seperti Kardashian. Tidak ada yang melakukannya saat itu," dia mengatakan kepada Cooper.
Banks juga membahas kesedihan yang dia hadapi karena potensi mengandung anaknya sendiri sebelum dia dapat menjalani "rute" alternatif menjadi ibu ini.
Dia menambahkan bahwa dalam masyarakat saat ini, kesuburan adalah bagian penting dari perempuan. Masyarakat sering kali menilai perempuan dari kemampuannya berkembang biak, bukannya dari kemampuannya menjadi CEO. Jika seorang perempuan tidak bisa hamil, dia sering dianggap tidak sempurna.
"Saya harus berduka karenanya. Itu adalah kerugian. Dan saya harus benar-benar berusaha melalui itu sebelum saya dapat meminta orang lain untuk membantu saya membangun keluarga saya," jelasnya. "Itu juga membingungkan karena saya dan suami saya bisa membuat kue bayi yang indah ini dan saya tidak memiliki oven untuk memanggangnya. Jadi itu benar-benar salah saya, tahu kan apa yang saya maksud? Dan saya merasakan hal itu secara mendalam, seolah-olah sayalah masalahnya," dia menambahkan.
Banks mengatakan saat itu sudah mengubah gaya hidup untuk meningkatkan peluang hamil. Dia berhenti minum dan banyak menghindari makanan sampai tubuhnya kurus. Dia juga berhenti menggunakan produk yang mengandung bahan kimia, yang sebenarnya hampir tidak mungkin.
Banks menjelaskan bahwa perlu mendapatkan perspektif untuk merasa percaya diri tentang keputusan menggunakan surrogacy. Dia berterima kasih kepada teman yang menawarkan nasihatnya selama proses berlangsung.
Ketika Banks bertemu dengan calon ibu pengganti dan ngobrol dengannya, dia merasa damai dengan cara dia membesarkan keluarganya. Sampai saat ini dia masih berhubungan baik dengan ibu pengganti Felix yang berusia 11 tahun dan Magnus yang berusia 10 tahun ke dunia.
"Ulang tahun ke 10 putra saya hari ini dan saya akan mengiriminya fotonya, karena dia membantu membuat keluarga kami bersama kami. Ibunya adalah pengganti, begitulah cara dia melakukannya. Dia memiliki tiga anak yang cantik. dengan suaminya yang luar biasa," kata Banks. "Dibutuhkan seluruh desa untuk melakukan ini."
Sekarang, 11 tahun setelah menjadi seorang ibu, Elizabeth Banks mengatakan bahwa saat dia menggendong putranya, kekhawatiran tentang bagaimana dia dilahirkan sudah pupus. Dia tak peduli lagi dengan penilaian semua orang. "Sekarang mereka bisa menilai saya karena cara saya menjadi orang tua," katanya.
Baca juga: Charlie's Angels Dukungan Elizabeth Banks untuk Wanita Bekerja