Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Gejala Angina Pektoris dan Obat yang Bisa Membantu

Angina biasanya ditandai rasa tekanan, penuh atau nyeri di tengah dada. Berikut gejalanya dan beberapa jenis obat yang umum direkomendasikan.

14 Desember 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Angina atau angina pektoris adalah istilah medis untuk nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini sering terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner, yang dikenal sebagai penyakit arteri koroner. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angina biasanya ditandai rasa tekanan, penuh atau nyeri di tengah dada. Nyeri ini dapat menyebar ke area lain seperti leher, rahang, bahu, punggung, atau lengan. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Grobogan berkolaborasi dengan IDI Kabupaten Jepara melakukan penelitian lebih lanjut terkait nyeri dada atau angina pektoris serta pengobatan yang tepat bagi penderita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ciri utama angina pektoris atau nyeri pada dada
IDI Kabupaten Grobogan dengan alamat website idikabgrobogan.org menjelaskan angina pektoris adalah kondisi yang ditandai nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke jantung. Berikut ciri-ciri utamanya. 

Keringat dingin
Penderita akan mengalami keringat berlebihan meskipun tidak sedang beraktivitas berat. Nyeri dan sakit pada dada yang tidak tertahankan dapat menjadi penyakit lebih serius apabila tidak ditangani dengan baik.

Mual, pusing, serta sesak napas
Beberapa orang juga melaporkan merasa mual atau pusing saat mengalami angina, juga sesak napas. Kesulitan bernapas bisa menyertai nyeri dada dan sangat berisiko bagi kesehatan sehingga perlu penanganan lebih cepat oleh dokter. 

Jika mengalami nyeri dada yang baru muncul, berlangsung lama, atau tidak merespons pengobatan yang biasa digunakan, penting untuk segera mencari bantuan medis. Berikut obat yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala angina pektoris.

IDI Kabupaten Jepara telah meneliti lebih lanjut tentang angina pektoris atau nyeri dada. Kondisi ini dapat memicu serangan jantung bila tidak ditangani dengan tepat. Untuk mengurangi gejala angina pektoris, beberapa jenis obat yang umum direkomendasikan meliputi:

Obat nitrat
Contohnya Nitrogliserin dan Isosorbide dinitrate. Nitrogliserin infus sering digunakan untuk mengobati sindrom koroner akut, hipertensi darurat, dan eksaserbasi gagal jantung kongestif (CHF) akut.

Penghambat Beta
Misalnya Atenolol, Bisoprolol, dan Carvedilol. Atenolol bekerja dengan memperlambat detak jantung sehingga jantung lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh. Atenolol kadang diresepkan untuk mencegah migrain dan membantu mengatasi kecemasan . Obat ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter.

Pengencer darah
Beberapa obat pengencer darah contohnya Aspirin, Clopidogrel, dan Ticagrelor. Aspirin adalah merek obat yang umum digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri otot, sakit gigi, pilek, sakit kepala, dan migrain.

Penggunaan obat-obatan itu harus dengan resep dokter dan sesuai kondisi medis penderita. Jika mengalami gejala angina pektoris, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai. Jika gejala tidak mereda atau semakin parah, segera cari bantuan medis.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus