Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gejala Asam Lambung Naik yang Tak Biasa, dari Telinga sampai Gigi

Rasa asam di mulut, banyak gas, panas di dada, atau muntah sedikit di mulut, itu tanda refluks asam lambung. Tapi ada juga tanda yang tak biasa.

15 Januari 2024 | 15.13 WIB

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Perbesar
Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika merasakan asam di mulut, banyak gas, rasa panas di dada, atau muntah sedikit di mulut, itu tanda refluks asam lambung atau GERD. Meski kebanyakan orang pernah mengalaminya dan kita mengetahui gejalanya, refluks asam lambung juga punya efek samping yang jarang diketahui, menurut pakar gastroeterolog.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengetahui lebih jelasnya soal gejala refluks asam lambung yang tak terduga ini, simak pemaparan dari HuffPost berikut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tekanan di telinga
Rasa penuh di telinga mungkin muncul setelah Anda berbaring dan ternyata ini penyebabnya. "Material reluks dari dasar esofagus naik ke bagian atas tenggorokan di mana saluran terkoneksi dengan nasofaring di masing-masing telinga," kata gastroenterolog Dr. Mark Tanchel. Gejala terkait adalah telinga sakit, berdenging, dan kehilangan pendengaran.

Sulit bernapas
Asam lambung juga bisa masuk ke saluran pernapasan. Akibatnya adalah penderita susah bernapas, jelas gastroenterolog Ali Khan. Menurutnya, asam lambung bisa menyebabkan infeksi atau inflamasi sehingga menyebabkan napas tersengal.

Masalah mulut dan gigi
Lebih spesifiknya, korosi dan gigi sensitif, rasa asam dan bau mulut tak sedap, menurut Tanchel. Ia menuturkan masalah ini akibat asam yang langsung masuk ke lubang mulut. "Air liur melindungi gigi dengan merusak asam dan mengeluarkan material yang dibutuhkan untuk mineralisasi ulang gigi. Asam lambung punya kemampuan untuk melawan pertahanan ini dan mempengaruhi orang dewasa dan anak," paparnya.

Nyeri dada
Penting untuk mengetahui penyebab nyeri dada yang beragam, kata Khan. "Kita selalu ingin menyingkirkan pikiran tentang kondisi yang mengancam nyawa seperti serangan jantung," jelasnya. Dan jika pikiran itu sudah disingkirkan, maka kemungkinan lain adalah refluks asam dan untuk memastikan perlu pemeriksaan endoskopi.

Tanchel menyarankan untuk mengobati refluks asam dulu untuk mengurangi gejala sekunder. Cara pencegahan sederhana menurutnya adalah menghindari kopi, minuman berkarbonasi, makanan asam dan pedas, alkohol, tembakau, dan makan terlalu larut. 

Memilih makanan seperti oatmeal, semangka, yogurt, dan teh kamomil bisa membantu. Saat berbaring, usahakan posisi kepala lebih tinggi. Opsi lain adalah obat resep dokter atau bebas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus