Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penderita kanker paru tidak memiliki gejala sampai penyakitnya mencapai stadium lanjut. Menurut Asosiasi Paru Amerika, hanya ada sedikit ujung saraf di paru-paru, tumor dapat tumbuh tanpa menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala yang muncul berbeda pada setiap orang. Meski demikian, ada beberapa gejala yang dapat menjadi indikasi, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh dan semakin parah seiring waktu, suara serak, nyeri dada terus menerus, sesak napas, infeksi paru-paru yang sering terjadi, seperti bronkitis atau pneumonia dan batuk darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa gejala kanker paru yang mungkin tampak tidak berhubungan dengan paru-paru atau pernapasan. Gejala ini masih bisa menjadi tanda kanker paru karena kanker tersebut tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Artinya, beberapa gejala tidak muncul sampai kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Beberapa gejala ini mungkin termasuk penurunan berat badan, kehilangan selera makan, sakit kepala, nyeri atau patah tulang, gumpalan darah. Apabila Anda mendapati salah satu gejala tersebut, lebih baik segera ke dokter. Jika merasa berisiko terkena kanker paru, bicarakan dengan dokter tentang skrining.
Sayangnya, beberapa orang salah didiagnosis dalam waktu lama karena gejalanya mirip dengan diagnosis lain, seperti pneumonia, alergi, atau pilek.
Jika merasa ada yang tidak beres, konsultasikan dengan dokter. Anda tahu tubuh yang terbaik dan gigih bisa menyelamatkan hidup.
Kanker paru-paru didiagnosis berbeda dari orang ke orang. Tim medis akan memilih tes berdasarkan sejumlah faktor, seperti riwayat kesehatan, gejala, temuan dari pemeriksaan fisik, dan tes pencitraan.
Dokter mungkin merekomendasikan untuk tes pencitraan yang dapat membantu menemukan kanker paru-paru. Adapun, tes pencitraan membuat gambar bagian dalam tubuh. Gambar-gambar ini membantu dokter untuk menemukan kanker paru untuk melihat apakah telah menyebar, untuk melihat apakah pengobatan berhasil atau untuk menemukan kanker yang muncul kembali setelah pengobatan.
Tes tersebut meliputi pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT), pemindaian positron emission tomography (PET), dan pemindai tulang. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah sesuatu yang mencurigakan sebenarnya adalah kanker paru-paru.
Dokter harus mempelajari jaringan atau cairan dari atau sekitar paru-paru. Banyak prosedur berbeda yang memungkinkan dokter mengangkat sel dari tubuh dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk menentukan apakah itu kanker.