Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Setiap tanggal 29 September diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia. Mengutip dari Britannica, pada tahun 1999, World Heart Federation (WHF), bekerja sama dengan World Health Organization dan mengumumkan penetapan Hari Jantung Sedunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ide acara tahunan itu dicetuskan oleh Antoni Bayes de Luna, presiden WHF dari 1997-2011.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak Hari Jantung Sedunia pertama, WHF yang merupakan organisasi non pemerintah, terus mensponsori acara tahunan, mengumpulkan dan mendistribusikan informasi dan menetapkan tema untuk hari itu. Program pendidikan yang dirancang untuk melibatkan masyarakat merupakan bagian utama dari Hari Jantung Sedunia. Informasi tentang penyakit kardiovaskular dan cara pencegahannya disampaikan melalui public talk, podcast, poster, dan leaflet.
Penyakit Kardiovaskular Masih Menjadi Pembunuh Nomor 1
Menurut Federasi Jantung Dunia (World Heart Federation), Hari Jantung Sedunia penting karena penyakit kardiovaskular (CVD) masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Data WHO menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Mengutip dari p2ptm.kemkes.go.id, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Adapun penyebab munculnya penyakit kardiovaskular antara lain merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas, hingga polusi udara. Selain itu bisa juga disebabkan kondisi yang kurang umum seperti penyakit Chagas dan amiloidosis jantung.
Penyebab Kardiovaskular
Diperingatinya Hari Jantung Sedunia juga agar dunia dapat menyoroti tindakan yang dapat dilakukan individu untuk mencegah dan mengontrol CVD.
Penting adanya edukasi bahwa dengan mengendalikan faktor risiko seperti penggunaan tembakau, pola makan yang tidak sehat dan aktivitas fisik, setidaknya 80 persen kematian dini akibat penyakit jantung dan stroke dapat dihindari.
Melansir dari situs World Heart Federation, adapun tema Hari Jantung Sedunia 2022 ialah "Use Heart for Every Heart" atau "Gunakan Jantung untuk Setiap Jantung."
Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) menjadi platform untuk peningkatan kesadaran terbesar demi kesehatan kardiovaskular dan menggunakannya untuk menyorot ketidakadilan kesehatan jantung.
RINDI ARISKA
Baca juga : Hari Jantung Sedunia, Waspadai Gejala Jantung Koroner Seperti Nyeri Dada
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.