Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kopi Sedunia. Hari istimewa ini didedikasikan untuk merayakan minuman enak ini, mempromosikan penjualannya, dan meningkatkan kepedulian pada kondisi petani kopi. Dikutip dari USA Today, Hari Kopi Sedunia diluncurkan pada 2015 oleh Organisasi Kopi Internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ternyata, minum kopi juga bisa membuat hidup lebih lama atau panjang umur, menurut penelitian oleh periset di Universitas California Selatan (USC) di Amerika Serikat. Dalam penelitian terhadap lebih dari 180 ribu peserta, para peneliti menemukan orang yang minum kopi biasa atau tanpa kafein mendapatkan manfaat kesehatan seperti umur semakin panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peneliti melaporkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine bahwa orang yang minum secangkir kopi sehari 12 persen lebih kecil kemungkinan meninggal dunia lebih awal dibanding yang tidak minum kopi. Bahkan, yang minum 2-3 cangkir sehari 18 persen mengurangi kemungkinan kematian.
Kaitan dengan panjang umur
Minum kopi juga ternyata terkait risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit jantung, kanker, stroke, diabetes, penyakit pernapasan, dan ginjal. Peserta penelitian ditindaklanjuti rata-rata selama 16 tahun. Penelitian ini melibatkan peserta dari berbagai etnis, di antaranya Afrika-Amerika, Jepang-Amerika, Latin, dan Kaukasia.
"Penelitian semacam itu penting karena pola gaya hidup dan risiko penyakit dapat bervariasi secara substansial di seluruh latar belakang ras dan etnis dan penemuan dalam satu kelompok mungkin tidak berlaku untuk orang lain," jelas peneliti.
Karena hubungan antara minum kopi dan waktu hidup yang lebih lama terlihat di empat etnis yang berbeda, penulis mengklaim aman untuk mengatakan hasilnya berlaku untuk kelompok lain.
"Melihat pola serupa di empat populasi yang berbeda memberi dukungan biologis yang lebih kuat terhadap argumen kopi bagus, tidak peduli apakah Anda berkulit putih, Afrika-Amerika, Latin, atau Asia," tambahnya.
Menurut penulis, walaupun penelitian ini tidak menunjukkan bahan kimia pada kopi yang memiliki efek menguntungkan, jelas bahwa kopi dapat dimasukkan ke dalam pola makan dan gaya hidup sehat.
Pilihan Editor: Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?