Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kantuk kerap kali datang secara tiba-tiba saat kita dipaksa harus menyelesaikan sebuah pekerjaan. Terkadang, konstentrasi kita pun turut terganggu. Karena itu, mengonsumsi kopi menjadi solusinya. Sebab dengan menyesap kopi, kita merasa lebih bertenaga dan konsentrasi dalam melakukan sesuatu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Cleveland Clinic, kafein masuk ke aliran darah dari perut ke usus kecil. Saat berada di aliran darah, kafein merangsang sistem saraf pusat Anda—saraf, otak, dan sumsum tulang bekalang. Kondisi tersebut membuat Anda menjadi lebih waspada dan terbangun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maka dari itu, memang benar bahwa kafein dapat mengurangi kelelahan serta meningkatkan fokus atau konsentrasi. Selain itu, kafein menyebabkan pelepasan asam di perut yang menyebabkan tubuh mungkin mengalami mulas atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi kopi.
Meski memiliki banyak manfaat, tahukah Anda dampak dari kecanduan kopi? Kafein yang dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering membuat tubuh ketergantungan akan hal itu. Hal tersebut tentu saja memberi dampak pada tubuh, di antaranya yaitu:
1. Sulit tidur atau insomnia
Mengonsumsi kafein untuk tetap terjaga di malam hari dapat menyebabkan sulit tidur, kecemasan, sering terbangun di malam hari, dan kualitas tidur yang lebih buruk secara keseluruhan.
2. Sakit kepala
Dikutip dari Healthline, kafein menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit sehingga memperlambat aliran darah. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 250 miligram kafein (kurang dari tiga cangkir kopi) dapat mengurangi aliran darah otak sebanyak 27 persen. Saat berhenti mengonsumsi kafein, maka pembulu darah terbuka sehingga aliran darah ke otak pun meningkat. Perubahan yang tiba-tiba itulah penyebab sakit kepala.
3. Memicu kecemasan
Seperti yang dikatakan psikolog klinis, Julie Radico, kafein dapat memicu kecemasan, terlebih pada penderita anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Sebenarnya, konsumsi kafein boleh-boleh saja asal dalam batas normal, yaitu sekitar 50—200 mg.
4. Mempengaruhi sistem pencernaan dan ekskresi
Kafein meningkatkan jumlah asam di lambung Anda dan dapat menyebabkan mulas atau sakit perut. Kelebihan kafein sebenarnya tidak disimpan di tubuh Anda. Ini diproses di hati dan keluar melalui urine Anda. Itulah sebabnya mengapa Anda mungkin mengalami peningkatan buang air kecil setelah minum kafein.
VIOLA NADA HAFILDA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.