Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hati-hati, Inilah 4 Efek Samping Konsumsi Kopi Berlebihan

Kafein dalam kopi yang dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering membuat tubuh ketergantungan akan hal itu.

24 Maret 2022 | 10.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pria minum kopi. fadquip.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kantuk kerap kali datang secara tiba-tiba saat kita dipaksa harus menyelesaikan sebuah pekerjaan. Terkadang, konstentrasi kita pun turut terganggu. Karena itu, mengonsumsi kopi menjadi solusinya. Sebab dengan menyesap kopi, kita merasa lebih bertenaga dan konsentrasi dalam melakukan sesuatu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Cleveland Clinic, kafein masuk ke aliran darah dari perut ke usus kecil. Saat berada di aliran darah, kafein merangsang sistem saraf pusat Anda—saraf, otak, dan sumsum tulang bekalang. Kondisi tersebut membuat Anda menjadi lebih waspada dan terbangun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maka dari itu, memang benar bahwa kafein dapat mengurangi kelelahan serta meningkatkan fokus atau konsentrasi. Selain itu, kafein menyebabkan pelepasan asam di perut yang menyebabkan tubuh mungkin mengalami mulas atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi kopi.

Meski memiliki banyak manfaat, tahukah Anda dampak dari kecanduan kopi? Kafein yang dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering membuat tubuh ketergantungan akan hal itu. Hal tersebut tentu saja memberi dampak pada tubuh, di antaranya yaitu:

1. Sulit tidur atau insomnia

Mengonsumsi kafein untuk tetap terjaga di malam hari dapat menyebabkan sulit tidur, kecemasan, sering terbangun di malam hari, dan kualitas tidur yang lebih buruk secara keseluruhan.

2. Sakit kepala

Dikutip dari Healthline, kafein menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit sehingga memperlambat aliran darah. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 250 miligram kafein (kurang dari tiga cangkir kopi) dapat mengurangi aliran darah otak sebanyak 27 persen. Saat berhenti mengonsumsi kafein, maka pembulu darah terbuka sehingga aliran darah ke otak pun meningkat. Perubahan yang tiba-tiba itulah penyebab sakit kepala.

3. Memicu kecemasan

Seperti yang dikatakan psikolog klinis, Julie Radico, kafein dapat memicu kecemasan, terlebih pada penderita anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Sebenarnya, konsumsi kafein boleh-boleh saja asal dalam batas normal, yaitu sekitar 50—200 mg.

4. Mempengaruhi sistem pencernaan dan ekskresi

Kafein meningkatkan jumlah asam di lambung Anda dan dapat menyebabkan mulas atau sakit perut. Kelebihan kafein sebenarnya tidak disimpan di tubuh Anda. Ini diproses di hati dan keluar melalui urine Anda. Itulah sebabnya mengapa Anda mungkin mengalami peningkatan buang air kecil setelah minum kafein.

VIOLA NADA HAFILDA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus