Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menyantap hidangan ceker ayam mungkin terdengar tidak menggugah selera bagi sebagian orang karena hanya berupa tulang dan kulit. Tetapi di banyak negara Asia, termasuk Indonesia, Korea, Cina, dan Vietnam, olahan ini sangat familiar dikonsumsi. Meski demikian, fakta medis menyarankan agar pengidap kolesterol tinggi membatasi konsumsi ceker ayam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai informasi, kolesterol memainkan peran penting dalam tubuh. Tubuh menggunakannya untuk memproduksi hormon dan vitamin dan untuk mencerna makanan. Sebagian besar kolesterol masuk ke tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Di sisi lain, meningkatkan kolesterol juga dipengaruhi faktor genetik keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Susu dan daging, termasuk unggas, semuanya memiliki kolesterol yang berpotensi meningkatkan kadarnya ke kisaran yang tidak sehat. Salah satu unggas, yakni ayam biasanya merupakan daging dengan kandungan lemak rendah. Namun, sebagaimana dilansir dari Healthline, kadar kolesterol yang dikandung ayam bervariasi sesuai dengan bagian yang dikonsumsi dan teknik memasaknya.
Melansir laman U.S. Department of Agriculture, satu porsi dua kaki ayam rebus memiliki 84 miligram kolesterol. Selain itu juga mengandung lemak jenuh yang tinggi. Diketahui, ini merupakan kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat yang berisiko memunculkan berbagai penyakit pada tubuh.
Ketika terlalu banyak kolesterol masuk ke dalam aliran darah, ia bercampur dengan senyawa lain. Dengannya akan membentuk plak yang berisiko menyumbat arteri. Mengutip Medical News Today, plak ini juga dapat menyebabkan pembekuan darah, angina, serangan jantung, stroke, penyakit arteri kronis, dan penyakit arteri perifer.
Karena itu, bagi yang sudah memiliki kolesterol tinggi dalam tubuh sebaiknya mulai membatasi mengkonsumsi ceker ayam. Ini karena kadar kolesterol jahat yang dikandungnya cukup banyak, yakni sebesar 84 miligram dalam satu porsi berisi dua ceker ayam.
Selain membatasi konsumsi ceker ayam, Stephanie Watson dalam artikelnya di laman Harvard Medical School juga merekomendasikan empat makanan lain yang tidak boleh dimakan oleh mereka yang memiliki kolesterol tinggi. Keempat makanan tersebut adalah daging merah, makanan yang digoreng, dan daging olahan. Terakhir adaalah makanan yang dipanggang dalam jumlah besar, seperti kue kring.
HARIS SETYAWAN