Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hidup Bersih, Kunci Mencegah Penularan Hepatitis Akut

Masyarakat diminta untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan hepatitis akut.

25 Mei 2022 | 17.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sampai dengan hari ini, dunia kesehatan masih belum menemukan penyebab pasti hepatitis akut yang menulari anak-anak. Walau demikian, bukan berarti penyakit misterius tersebut tidak dapat dicegah. Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso meminta masyarakat menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan hepatitis akut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hepatitis akut atau misterius ini memang belum diketahui penyebabnya namun tersangka agen penyebab utamanya dari adenovirus. Adenovirus ini hidupnya di saluran cerna dan pernapasan dan itu yang perlu kita waspadai," ujar dokter RSPI Sulianti Saroso, Ernie Setyawati, dalam webinar bertema "Waspadai dan Cegah Hepatitis Akut" yang diikuti di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menambahkan karena adenovirus bersarang pada saluran pernapasan dan pencernaan maka upaya pencegahan yang bisa dilakukan salah satunya dengan rutin mencuci tangan. Kemudian, memasak makanan dan minuman hingga benar-benar matang. Pasalnya, makanan atau minuman yang tidak matang berpeluang terkontaminasi adenovirus. Ia menambahkan menggunakan alat makan pribadi, memakai masker, dan menjaga jarak juga penting sebagai salah satu cara mencegah hepatitis akut.

"Protokol kesehatan COVID-19 bisa dilaksanakan untuk mencegah penyebaran hepatitis misterius," tuturnya.

Ernie mengingatkan hepatitis akut merupakan penyakit berbahaya. Hepatitis yang menyerang saat ini terbilang akut karena menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun yang awalnya sehat secara tiba-tiba dan bergejala parah. Karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri hepatitis akut, di antaranya lemah dan lesu, mual, muntah, diare. Bila penderita mengalami peningkatan gejala maka urine berwarna pekat seperti teh dan kotoran berwarna putih pucat, kulit dan mata berwarna kuning.

"Pada kasus yang berat, penderita dapat mengalami hilang kesadaran," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Lies Dina L, menekankan pola makan menjadi kunci penting untuk menghindari penularan hepatitis akut pada anak yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.

"Kepada masyarakat dimohon untuk tidak panik tapi betul-betul harus hati-hati, karena penyakit ini kerusakan akan cepat sekali terjadi," jelasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus