Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

HUT RI ke-74, Simak Cara Andien Ajarkan Anak Toleransi

Dalam rangka HUT RI ke-74, Andien juga mengaku sering mencontohkan sikap toleransi di depan anak dan ia punya alasan sendiri untuk itu.

17 Agustus 2019 | 09.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyanyi Andien dan anaknya Kawa, tampil dalam Pesta Pendidikan oleh jaringan Semua Murid Semua Guru di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2 Mei 2018. Dalam Pesta Pendidikan tersebut meluncurkan gerakan kirim Budi dan peluncuran lagu Semua Murid Semua Guru. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia merayakan HUT RI ke-74 pada Sabtu, 17 Agustus 2019. Dalam hal ini, tentu kemerdekaan bukan sekedar melaksanakan upacara dan lomba-lomba saja. Lebih dari itu, menanamkan nilai toleransi dari orang tua untuk anak-anak juga penting untuk dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Itu juga yang sudah dilakukan artis dan penyanyi Andien bersama dengan suami, Irfan Wahyudi. Dalam hal ini, ia mengaku sering mencontohkan sikap toleransi di depan anak semata wayangnya, Askara Biru alias Kawa, sebab ia percaya bahwa apa yang dilakukan orang tua, pasti dicontoh anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Satu hal yang saya percaya, anak adalah imitator yang ulung. Kadang kalau kita berbicara panjang, anak tidak mendengarkan. Tapi saat kita melakukan hal kecil, dia mengikuti. Karena saya tahu ini efektif, ya saya lakukan,” katanya saat ditemui dalam acara “Muda, Merdeka, Berkarya” di Jakarta pada 16 Agustus 2019.

Aksi nyata yang dilakukannya termasuk ikut kumpul keluarga dan melepas anak untuk berteman dengan siapapun. Meski nanti sang anak akan banyak pertanyaan tentang mengapa ada perbedaan antar satu dan lain, ia pun siap menerangkan pada anak.

“Keluarga saya ada yang non-Islam. Saya ajak anak untuk dekat. Kadang dia nanya ‘Kok cara sembahyangnya begitu’, tapi saya jelaskan. Begitu juga saat ada orang sekitar yang rambutnya keriting dan warna kulitnya berbeda,” katanya.

Selain mendekatkan anak dengan orang sekitar agar paham dengan toleransi, saat di rumah pun Andien bersama suami sangat menjaga perkataan. Mereka berusaha untuk selalu netral dan tidak memihak kepada kaum manapun.

“Karena secara tidak sadar, kata-kata kita sudah mengkotak-kotakan. Dan itu yang saya bersama suami ingin hindari. Jadi bukan hanya dari luar dikenalkan toleransi, tapi juga dari dalam,” katanya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus