Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ibu Jadi Panutan Anak Konsumsi Gula

Kebiasaan ibu dalam konsumsi gula dapat sangat memengaruhi pola makan anak.

19 Agustus 2024 | 21.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar bidang Gizi Masyarakat dan sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan mengatakan bahwa orang tua, utamanya seorang ibu, menjadi panutan utama anak yang mempengaruhi konsumsi gula mereka. “Ibu menjadi panutan utama anak sehingga seorang ibu dianjurkan melek (pengetahuan) gizi,” kata dia pada Senin 19 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebiasaan ibu dalam mengonsumsi gula dapat sangat memengaruhi pola makan anak, terutama dalam hal preferensi terhadap baik makanan maupun minuman manis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang tua, termasuk kebiasaan makan. Jika seorang ibu sering mengonsumsi makanan atau minuman manis, anak mungkin akan menganggapnya sebagai hal yang normal dan mengembangkan kebiasaan serupa. "Ini bisa berdampak pada kesehatan anak dalam jangka panjang, seperti peningkatan risiko obesitas dan penyakit terkait gula lainnya," katanya.

Oleh karena itu, kebiasaan makan sehat dan pengetahuan mengenai gizi yang baik dari orang tua sangat penting untuk membentuk pola makan yang baik bagi anak. “Edukasi gizi di tingkat rumah tangga perlu, apalagi informasi sekarang ini tersedia di web dengan mudah (untuk dicari),” ujar Ali.

Adapun asupan gula yang normal atau proporsional untuk anak usia sekolah, menurut Ali, adalah sebanyak 25 gram per hari. "Untuk asupan gula proporsional anak usia sekolah itu sekitar 25 gram per hari. Ini bisa dilihat berapa gram belanja gula per bulan di rumah tangga, dibagi jumlah anggota rumah tangga. Kalau makanan kemasan bisa dilihat di label gizi," Ali menambahkan.

Diketahui, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap data kasus diabetes tipe 1 pada anak usia 12 sampai 18 tahun mengalami kenaikan hingga 70 persen. Data ini diperoleh IDAI dalam rentang waktu antara 2010 hingga 2023.

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam waktu yang kronis.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus