Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jus Delima Turunkan Tekanan Darah
Buah delima terbukti berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol jahat. Manfaat buah ini terungkap lewat penelitian Lilach Shema, PhD dan kawan-kawan dari Western Galilee Medical Center, Israel. "Buah delima kaya antioksidan dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan," kata Shema dalam pertemuan American Society of Nephrology’s Annual Kidney Week di Amerika, Senin pekan lalu.
Dalam penelitian itu, Shema dan koleganya melibatkan 101 pasien gagal ginjal. Sebagian dari mereka mendapat minuman jus delima sekitar 3,5 ons tiga kali sepekan. Sebagian lain mendapatkan plasebo. Setelah setahun, tekanan darah 22 persen pasien yang minum jus delima menurun dan lebih terkontrol. Sedangkan penurunan di kelompok plasebo cuma 7,7 persen. Selain itu, kolesterol dan plak di pembuluh darah responden yang minum jus delima lebih sedikit.
Meski penelitian ini dilakukan pada pasien gagal ginjal, khasiat jus delima seperti itu juga berlaku pada mereka yang tidak memiliki masalah pada ginjal.
Kantor Bebas Rokok, Penyakit Jantung Menurun
Berbahagialah Anda jika bekerja di kantor yang melarang pegawainya merokok. Penelitian paling anyar makin menguatkan riset-riset sebelumnya bahwa kantor yang bebas dari asap rokok mampu menekan penyakit jantung penghuninya. Penelitian yang dilakukan tim dari Mayo Clinic, Amerika, ini disampaikan dalam American Heart Association’s Scientific Session di Orlando, Senin pekan lalu.
Penelitian itu dilakukan di Olmsted County, Minnesota, yang sudah memberlakukan larangan merokok secara komprehensif, termasuk di restoran dan tempat kerja, sejak 2007. Sebelum aturan larangan merokok itu diketuk pada 2002, angka serangan jantung mencapai 212,3 kasus per 100 ribu penduduk. Setelah 18 bulan aturan itu berlaku efektif, angka serangan jantung melorot menjadi 102,9 per 100 ribu penduduk (turun sekitar 45 persen).
Jumlah kematian mendadak akibat penyakit jantung juga turun signifikan. Sebelum larangan merokok diberlakukan, orang yang mati karena serangan jantung mencapai 152,6 kasus per 100 ribu penduduk. Jumlah ini merosot menjadi 76,6 kasus per 100 ribu penduduk.
Alkohol Picu Kanker
Kebiasaan menenggak minuman keras mendongkrak risiko kematian akibat kanker. Bahkan, menurut hasil penelitian The Cancer Research and Prevention Institute di Florensia, Italia, jenis kanker yang menjerat kalangan alkoholik sangat beragam, seperti kanker mulut, tenggorokan, lever, dan kotak suara (larynx).
Kesimpulan itu didapat setelah para peneliti menganalisis data dari sekitar 2.300 orang yang gemar minum alkohol yang pernah dirawat di Alcohol Center of Florence pada 1985-2001. Tak hanya terancam beragam kanker, menurut Domenico Palli, peneliti dari The Cancer Research, para alkoholik terancam mati akibat penyakit infeksi, diabetes, sakit jantung, ataupun masalah pernapasan dan pencernaan.
"Penelitian ini membuktikan kecanduan alkohol signifikan mendongkrak risiko kematian akibat kanker dan beberapa penyakit lain," kata Palli. Hasil penelitian ini akan dilansir dalam jurnal Alcoholism: Clinical & Experimental Research, Februari mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo