Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hindari Parkinson dengan Beraktivitas
Anda ingin sehat sampai tua? Mulailah dari sekarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik. Sebab, kegiatan ini dapat mengurangi risiko terkena parkinson, terutama bagi para lelaki. Penyakit parkinson muncul karena mengerasnya pembuluh darah menuju otak sehingga fungsi saraf terganggu. Itulah hasil studi para peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, yang dipublikasikan baru-baru ini.
Penelitian dilakukan selama 14 tahun dengan mengamati lebih dari 48 ribu pria dan 77 ribu wanita. Seluruh peserta disuruh melakukan beberapa aktivitas seperti berjalan, memanjat, jalan-jalan, berenang, dan olahraga. Mereka juga diminta menaiki beberapa anak tangga setiap hari.
Hasilnya? Disimpulkan, pria yang melakukan olahraga teratur dan bersemangat dalam hidup mereka memiliki risiko lebih rendah terkena parkinson. Penyakit ini menyebabkan otot bergetar, kekakuan, dan gerakan yang lambat. Umumnya, parkinson menyerang orang yang berusia di atas 50 tahun.
Tak seperti pada lelaki, ternyata aktivitas fisik tidak berpengaruh pada wanita. Meski ada sedikit manfaat, aktivitas fisik pada wanita tidak terlalu signifikan mengurangi risiko terkena parkinson. Kendati begitu, "Penemuan ini memberikan semangat dan harapan. Ternyata aktivitas fisik bisa mencegah parkinson," ujar Dr Alberto Ascherio dari Universitas Harvard, yang memimpin penelitian itu.
Air Liur sebagai Pendeteksi
Ternyata air liur bisa berbicara banyak tentang diri Anda. Dengan mengamati pola dan kadar protein dalam liur, kita bisa mendeteksi kemungkinan seseorang mengalami gigi berlubang pada masa datang. Inilah temuan para peneliti dari Southern California University, Amerika Serikat. Dengan pendeteksian awal, kelak para dokter gigi bisa melindungi gigi anak-anak dari kemungkinan berlubang dengan memasang lapisan proteksi.
Profesor Paul Denny, yang memimpin penelitian itu, mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan gigi lewat tes air liur amat gampang dilakukan. Cukup dilakukan dengan mengambil sampel air ludah. Seperti halnya darah dan urine, dalam air liur terdapat protein dan molekul yang bisa diteliti. Pemeriksaan terhadap susunan protein pada liur seseorang akan bisa menjelaskan apakah ia rentan terkena penyakit gigi berlubang.
Hanya, tes air liur tak bisa menggantikan kunjungan ke dokter untuk pemeriksaan gigi secara rutin. Menurut Denny, tes ini sekadar dipakai untuk mencegah gigi berlubang pada anak-anak. Efektivitas pengujian lewat air ludah memang masih terus dikembangkan. "Kelak, bisa saja tes air liur digunakan oleh masyarakat luas," ujarnya.
Mariyuana Menghalangi Kepikunan
Mariyuana atau ganja rupanya memiliki sedikit manfaat bagi kesehatan. Se-nyawa yang dikandungnya diperkirakan bisa melindungi otak dan memperlambat da-tangnya kepikunan.
Kesimpulan itu muncul dari hasil penelitian yang dilakukan di Universitas Complutense dan Institut Cajal, Madrid. Dipublikasikan dalam jurnal Neuroscience baru-baru ini, studi tersebut menemukan khasiat cannabinoid, zat yang terkandung dalam mariyuana. Zat ini ternyata bisa mencegah para penderita alzheimer mengalami kepikunan yang parah.
Para peneliti dari dua perguruan tinggi tersebut membandingkan jaringan otak pasien yang mendapatkan zat cannabinoid dengan pasien yang tidak diberi zat itu. Ternyata, jaringan otak pasien yang mengkonsumsi zat itu dalam keadaan lebih bagus. Jaringannya yang rusak menurun drastis.
Dr Maria de Ceballos, salah seorang peneliti, mengatakan senyawa dalam mariyuana memiliki dua fungsi. "Zat itu bisa mencegah peradangan dan sekaligus memproteksi otak," ujarnya.
BBC dan berbagai sumber
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo