Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan darah berubah secara alami dalam setiap harinya. Sebagian besar perubahan tersebut adalah hal yang normal dan dapat diprediksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Healthline, ketika tekanan darah mengalami naik turun atau fluktuasi, kemungkinan tubuh akan mengalami gejala yang tidak biasa. Adapun berbagai penyebab terjadinya tekanan darah yang berfluktuasi sebagai berikut:
1. Sindrom White-coat
Sindrom White-coat terjadi ketika seseorang mengalami kekhawatiran atau stress ketika diperiksa dokter. Kondisi ini membuat seseorang mengalami lonjakan tekanan darah sementara. Namun, setibanya di rumah kemungkinan tekanan darah akan kembali normal. Tidak perlu khawatir, lonjakan tekanan darah bukan berarti seseorang mengalami hipertensi, tetapi seseorang yang mengalami sindrom ini dapat berpotensi mengalami tekanan darah tinggi.
2. Obat
Obat obatan dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang. Ini berlaku baik obat yang dijual bebas maupun obat resep. Beberapa obat, seperti diuretik dan pil tekanan darah dirancang untuk menurunkan angka tekanan darah. Selain itu, obat flu dan alergi juga dapat dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.
3. Aktivitas
Aktivitas seperti olahraga, berbicara, tertawa, bahkan seks dapat menyebabkan fluktuasi tekanan darah.
4. Makanan dan minuman
Segala sesuatu yang dimakan atau minum dapat mempengaruhi angka tekanan darah seseorang. Makanan tinggi tyramine atau zat yang ditemukan dalam makanan tua dapat meningkatkan tekanan darah. Misalnya makanan fermentasi dan acar. Selain itu, minuman dengan kafein juga dapat meningkatkan angka tekanan darah untuk sementara waktu.
5. Penyebab medis
Dilansir dari laman Very Well Health, berdasarkan penelitian para ahli, mengapa tekanan darah seseorang dapat bervariasi setiap mereka kunjungan ke dokter. Perubahan tekanan darah bisa jadi disebabkan karena masalah pada pembuluh darahnya. Naik turunnya angka tekanan darah bisa menjadi petunjuk bahwa mereka berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke. Fluktuasi tekanan darah bisa juga disebabkan karena tumor jinak di kelenjar adrenal dan bukan kanker, namun kondisi ini jarang terjadi.
6. Kesal emosional, kecemasan, dan stres
Emosi yang kuat, terutama stres dan kecemasan, dapat menyebabkan tekanan darah melonjak. Ini adalah respons alami tubuh terhadap peristiwa stres dan tekanan pada akhirnya akan kembali normal saat orang tersebut tenang. Namun, stres jangka panjang dan kecemasan yang tidak segera diiobati dapat memiliki efek berbahaya pada tekanan darah dan kesehatan secara keseluruhan.
7. Suhu
Berada di ruangan yang hangat atau mandi air panas dapat menurunkan tekanan darah untuk sementara waktu. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan selama tekanan darah seseorang tidak turun terlalu rendah. Adapun gejala tekanan darah rendah yang berbahaya seperti pusing, mual, dan pingsan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WILDA HASANAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.