Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Efek samping mematikan ketamin kembali menyedot perhatian setelah kematian ikon drag race Inggris, The Vivienne. Ia ditemukan tewas di rumahnya di Cheshire pada Januari 2025. Pada Senin, 17 Maret 2025, keluarga juara drag race berusia 32 tahun dan bernama asli James Lee Williams itu mengumumkan bahwa anggota keluarga tercinta itu meninggal dunia karena gagal jantung akibat ketamin, zat berbahaya yang justru sedang populer di kalangan anak muda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketamin juga penyebab kematian aktor Matthew Perry, dijuluki Spesial K, sudah mendapat cap sebagai "obat-obatan pesta" karena banyak digunakan di acara hura-hura. Harganya yang lebih murah dibanding jenis narkoba lain membuatnya mudah diakses, apalagi oleh kebanyakan anak muda dengan keuangan pas-pasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain murah, ketamin juga menjadi favorit karena efek memabukkannya yang benar-benar bisa membuat orang melayang, bahkan sampai disebut bisa "memisahkan nyawa dari raga". Ketamin menyebabkan euforia namun pada kenyataannya dampak obat ini memang bisa memisahkan nyawa dari badan.
"Ketamin dikenal sebagai anestetik disosiatif dan biasa digunakan di bidang medis untuk mengawali anestesi. Kerjanya dengan mengubah aktivitas neurotransmitter di otak, terutama menghambat reseptor NMDA, yang menyebabkan kondisi disosiatif," jelas Dr Lawrence Cunningham dari UK Care Guide kepada Daily Star, 18 Maret 2025.
Ia pun melanjutkan, "Berdasarkan pengalaman saya, orang yang menggunakan ketamin untuk kesenangan sering menggambarkan sensasi seperti terlepas dari tubuh, membuat mabuk, dan ditandai dengan halusinasi dan euforia. Inilah yang membuat peredarannya berbahaya di lingkungan yang tak terkontrol."
Apa Dampak Ketamin bagi Fisik dan Mental?
Ketamin menyebabkan sederet gejala setelah efek euforianya hilang. "Secara fisik, ketamin bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang sudah pasti berbahaya bagi yang sudah punya masalah kardiovaskular," papar Cunningham.
Ia menambahkan, "Saya pernah melihat kasus penggunaan jangka panjang menyebabkan masalah di saluran kencing atau 'kandung kemih ketamin' yang bisa menyakitkan dan parah. Mual dan muntah juga efek sampingnya, yang bisa memicu dehidrasi."
Selain berdampak pada fisik, ketamin juga bisa mengganggu kesehatan mental. Cunningham menjelaskan ketamin bisa memperparah masalah kesehatan mental yang sudah ada. Depresi dan kecemasan termasuk dampaknya, sedangkan gejala yang lebih parah adalah psikosis. "Secara mental, ketamin bisa memicu kebingungan, kehilangan memori, dan gangguan fungsi kognitif," ungkap Cunningham.
Belum lagi efek disosiatifnya, yang membuat orang tak bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan, yang tentu saja bisa berbahaya. Penggunaan berlebihan bisa memicu gangguan kesehatan mental parah sehingga butuh bantuan tenaga profesional, jelas Cunningham.
Pilihan Editor: Mitos soal Ketamin, Penyebab Kematian Matthew Perry