Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jahe pun Bisa Dibuat Teh, Simak Sederet Khasiatnya

Jahe dikonsumsi dalam berbagai cara, termasuk dalam bentuk teh dengan cara diiris tipis-tipis dan diseduh layaknya teh. Berikut manfaat teh jahe.

5 Juni 2024 | 14.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi teh jahe. Freepik.com/Jcomp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jahe telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan menambah aroma rasa pedas pada makanan. Jahe berasal dari Asia dan termasuk dalam keluarga tanaman Zingiberaceae.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang biasanya menggunakan akar atau batangnya yang dapat dimakan karena mampu meredakan berbagai penyakit, termasuk radang sendi, diabetes, batuk, pilek, dan mual. Jahe dikonsumsi dalam berbagai cara dalam pengobatan tradisional, termasuk dalam bentuk teh dengan cara diiris tipis-tipis dan diseduh layaknya teh. Berikut manfaat teh jahe, seperti dilansir dari Healthline.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meredakan mabuk perjalanan
Pengobatan tradisional menunjukkan teh jahe dapat membantu menenangkan gejala mabuk perjalanan, seperti pusing, muntah, dan keringat dingin. Meskipun para peneliti tidak memahami secara pasti cara kerja jahe, beberapa orang berpendapat senyawa tertentu dalam jahe memblokir reseptor otak yang berperan penting di pusat muntah di otak. Meski penelitian saat ini terbatas atau tidak meyakinkan, teh jahe tetap bisa menjadi pengobatan untuk dicoba.

Meredakan mual karena hamil atau kemoterapi
Beberapa ahli meyakini gingerol dalam jahe dapat membantu meredakan mual karena kondisi hamil, kemoterapi, atau setelah pembedahan. Para peneliti berpendapat jahe mungkin merupakan alternatif efektif dan murah untuk obat antimual tradisional pada ibu hamil atau menjalani kemoterapi dan tidak mendapat obat medis. 

Penelitian pada 92 wanita menemukan jahe lebih efektif dibanding obat standar dalam mencegah mual dan muntah pasca-operasi yang disebabkan bius total. Meski begitu, pastikan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi jahe setelah operasi karena dapat mengganggu pembekuan darah, meskipun penelitian tentang hal ini masih terus berkembang dan diperlukan lebih banyak lagi untuk menyelidikinya lebih lanjut.

Membantu menjaga tekanan darah dan  kesehatan jantung 
Penelitian menunjukkan mengonsumsi jahe 2-6 gram per hari dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung karena senyawa dalam jahe mampu membantu menurunkan tekanan darah, mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol, dan meningkatkan sirkulasi darah.

Membantu menjaga berat badan dan kadar gula darah
Banyak penelitian menunjukkan mengonsumsi jahe memiliki efek menguntungkan pada berat badan dan pengelolaan gula darah. Efek panas pada jahe yang terasa dari aroma pedasnya membantu meningkatkan termogenesis atau produksi panas oleh tubuh sehingga berdampak pada proses pembakaran lemak.

Termogenesis juga mampu meningkatkan pemecahan lemak untuk energi sehingga menghambat penyimpanan dan penyerapan lemak. Selain itu, jahe dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dan obesitas dengan menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C, dan trigliserida. Hemoglobin A1C merupakan indikasi kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir.

Meredakan nyeri dan peradangan
Penelitian menunjukkan senyawa dalam jahe yang disebut gingerol dan shogaol membantu mengurangi risiko peradangan. Orang-orang secara khusus mempelajari jahe karena pengaruhnya dalam menghilangkan rasa sakit akibat osteoartritis lutut. Teh jahe juga dapat membantu meringankan kram menstruasi jika diminum pada awal menstruasi. Penelitian menunjukkan teh jahe mungkin sama atau lebih efektif dari obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Melindungi otak
Para ilmuwan telah mempelajari efek perlindungan jahe terhadap stres oksidatif dan peradangan, yang merupakan dua faktor yang berperan penting dalam perkembangan penyakit degeneratif otak, seperti Alzheimer. Penelitian pada hewan menunjukkan gingerol dan shogaol dapat melindungi dari penurunan fungsi otak terkait usia karena sifat antioksidannya. 

Penelitian laboratorium juga menunjukkan ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel melawan beta-amiloid, yaitu protein yang terkait erat dengan penyakit Alzheimer yang dapat menyebabkan toksisitas pada sel otak. Untuk membuat teh jahe di rumah, cukup rebus beberapa ruas jahe yang sudah dikupas dan diiris ke dalam 250 ml air, biarkan mendidih selama 10 menit. Tambahkan air lemon, madu, atau susu untuk menambah rasa.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus