Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gejala Asam lambung naik atau Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd) akan berbahaya bagi kesehatan. Gerd merupakan kondisi patologis akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus melibatkan gejala di esofagus atau kerongkongan, laring, dan saluran nafas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada mula munculnya, sering tidak mendapatkan penanganan serius, karena gejala yang timbul terasa bisa diatasi sendiri. Namun jika asam lambung terjadi dalam kurun waktu yang sering ada baiknya asam lambung diperiksakan ke dokter agar tidak menjadi akut dan membahayakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahaya Gerd jika tidak ditangani dengan baik tentu akan mengganggu aktivitas dan mengurangi ruang gerak produktif bagi penderitanya, maka perlu diketahui tindakkan pembiaran Gerd dapat menyebab penyakit komplikasi esofagus dan ekstra esofagus seperti dikutip dari publikasi penelitian Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya “Analisis Faktor Risiko Gastroesofageal Refluks di RSUD Saiful Anwar Malang”. Berikut penjelasannya bentuk komplikasi esofagus seperti berikut:
1. Striktur Esofagus yakni penyempitan kerongkongan sebab jaringan parut terbentuk akibat peradangan yang terjadi di kerongkongan. Sehingga menggangu jalur masuknya makanan yang membuat penderita sulit menelan.
2. Borok Esofagus yakni timbulnya luka terbuka di kerongkongan, terjadi luka bakar akibat aktifitas hilangnya jaringan di kerongkongan yang terjadi terus menerus hingga sebabkan luka terbuka. Pada bagian ulkus esophagus yang terbuka dapat berdarah dan menimbulkan rasa perih. Akhirnya si penderita kesulitan untuk makan.
3. Barrett’s esophagus yakni prakanker pada esophagus, di mana terjadi perubahan jaringan di bagian lapisan bawah esophagus (skuamosa berlapis ) akibat aktivitas refluks asam lambung. Seiring terjadinya refluks ini semakin mengaitkan risiko-risiko peningkatan kanker kerongkongan.
Istilah kedokteran menyebut terjadinya perubahan dalam skuamosa berlapis menjadi sel silindris disebut dengan metaplasia intestinal. Menurut publikasi Yayasan Gastroenterologi Indonesia Terjadinya Barrett’s Esophagus nilai risiko 10-15 persen akibat Gerd.
Prevelensi pasien penderita Gerd dalam jangka waktu yang panjang yakni lebih dari 5 tahun, berjenis kelamin lelaki rentan usia 50 tahun, merokok, dan penderita obesitas, juga ras Kaukasia rentan terkena BE. sekitar 0,2-0,5 persen per tahun BE nondisplastik berkembang menjadi kanker kerongkongan.
5. Kanker Esofagus atau kanker kerongkongan bisa menjadi risiko jika penanganan Gerd tidak dilakukan, terjadinya kanker ini adanya perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di dalam kerongkongan sehingga tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Sel abnormal tersebut menumpuk hingga membentuk tumor di dalam kerongkongan.
Baca: Deteksi Dini Gejala Awal Asam lambung Naik tidak Cuma Nyeri di Ulu Hati
Sedangkan, komplikasi di luar esofagus meliputi:
1. Sakit Tenggorokan bisa seperti rasa perih atau tidak nyaman ketika menelan.
2. Tonsil Faringitis peradangan tenggorokan paling sering disebabkan oleh infeksi virus sejenis influenza, adenovirus, rhinovirus, dan Epstein-Barr, namun riwayat Gerd juga bisa menyebabkan peradangan di area amandel.
3. Sinusitis adalah penyakit yang terjadi di dinding sinus akibat peradangan, biasanya pengidap gerd jika mengalami kambuh yang berulang-ulang dapat memicu iritasi kerongkongan hingga saluran pernapasan atas seperti rongga hidung maupun sinus di sekitar wajah. Sinus berada di bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata.
4. Karies Dentis ialah kondisi kerusakan pada bagian terluar (enamel) dan terdalam (dentin) gigi. Pasien dengan riwayat Gerd semakin meningkatkan risiko rusaknnya bagian luar gigi atau (karies), sebab ketika asam lambung naik dan berkombinasi dengan bakteri perlahan bisa membuat permukaan gigi terkikis. Lama-lama kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan gigi yang serius.
TIKA AYU