Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jangan Asal Minum Obat Pereda Nyeri, Bahayanya ke Ginjal

Dokter mengingatkan untuk tak sembarangan menenggak obat pereda nyeri karena dapat mengganggu ginjal.

9 Maret 2022 | 19.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi paracetamol. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Meski mudah didapat, jangan asal minum obat pereda nyeri. Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, KGH., mengingatkan untuk tak sembarangan menenggak obat penghilang nyeri karena dapat mengganggu ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada kelompok obat yang mengganggu ginjal sebagai contoh obat-obat yang berfungsi menghilangkan rasa nyeri atau pain killer. Itu pun tersedia berbagai macam obat-obat pain killer dengan tingkat gangguan ke ginjal juga berbeda-beda," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan para dokter umumnya memberikan obat pereda nyeri berdasarkan indikasi dan jangka pemberiannya pun terbatas. Dengan demikian, Anda tak disarankan serta merta membeli obat pereda nyeri tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

"Biasanya kami para dokter kalau mau memberikan pain killer harus dengan indikasi tertentu dan jangka pemberian yang terbatas. Yang terjadi, kadang pasien membeli sendiri karena sudah tahu dulu sakit tulang minum obat anu, sakitnya hilang lalu beli sendiri," kata Aida.

Sementara itu, obat-obat untuk hipertensi dan diabetes pada umumnya tidak mengganggu ginjal sehingga aman dikonsumsi pasien. Aida menuturkan gangguan ginjal dapat dicegah melalui pola hidup sehat, antara lain dengan mengenali faktor risiko apakah ada hipertensi, diabetes, obesitas, atau sakit ginjal dalam keluarga. Bila ada faktor risiko ini, Anda disarankan melakukan skrining pemeriksaan fungsi ginjal.

Pencegahan lain dengan mengontrol gula darah bila mengidap diabetes, mengontrol tekanan darah jika hipertensi, menghindari merokok, menghindari konsumsi obat-obat yang tidak perlu, dan rutin berolahraga.

"Kalau minum harus cukup. Sedikit tidak boleh berlebihan juga, jangan. Rata-rata kebutuhan sehari 30 cc dikali berat badan. Kalau banyak berolahraga atau mengeluarkan banyak keringat bisa ditambah," kata Aida.

Pada yang sudah terkena gangguan ginjal, tidak cukup diobati hanya dengan pengobatan alami dalam arti pola hidup sehat. Kondisi ini, perlu mendapatkan intervensi sesuai penyebabnya.

"Kalau ada gangguan fungsi ginjal, maka minumlah sesuai dengan anjuran dokter. Tidak semua orang dengan gangguan fungsi ginjal minumnya dibatasi serta merta. Memang pada tahap tertentu perlu dibatasi namun tetap dikonsultasikan dengan dokter," saran Aida.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus