Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jangan Mendengarkan Musik Menjelang Tidur, Nanti Bisa Jadi Earworm

Mulai sekarang, hindari kebiasaan mendengarkan musik sebelum tidur. Jangan sampai malah tidurmu tak lelap.

14 Juni 2021 | 21.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita tidur bermasalah. Freepik.com/Jcomp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mendengarkan musik sebelum tidur bisa jadi menenangkan dan membawa kita ke alam mimpi. Jika kamu terbiasa memutar lagu sebelum tidur, maka perlu tahu hasil studi yang dilakukan Profesor Psikologi dan Ilmu Saraf di Baylor University, Amerika Serikat, Michael Scullin bersama timnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Studi yang terbit dalam jurnal Psychological Science itu menunjukkan hubungan antara mendengarkan musik dengan tidur. "Otak kita terus memproses musik, bahkan saat tidak ada yang diputar, termasuk saat kita sudah tertidur," kata Scullin seperti dikutip dari Science Daily, Senin 14 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia melanjutkan, semakin sering mendengarkan musik sebelum tidur, maka kian besar potensi seseorang mengalami earworm. "Earworm adalah kondisi saat sebuah lagu atau nada diputar berulang kali dan pada akhirnya mengganggu tidur," katanya.

Riset ini dilakukan melihat banyaknya remaja dan orang dewasa muda yang rutin mendengarkan musik menjelang tidur. Scullin menjelaskan, earworm umumnya terjadi jika seseorang memutar lagu atau musik secara berturut-turut atau dalam durasi yang cukup intens selama satu minggu setiap hendak tidur.

Scullin melibatkan 209 orang dalam riset tersebut. Tim peneliti mengumpulkan data tentang kebiasaan sebelum tidur setiap peserta survei. Tim kemudian mengidentifikasi kualitas tidur dari kelompok yang selalu mendengarkan musik sebalum tidur dengan kelompok yang tidak mendengarkan apapun sebelum tidur.

Para peneliti mencari tahu apa yang terjadi sepanjang malam, misalkan apakah peserta riset itu terjaga di tengah malam, bagaimana mereka bangun di pagi hari, dan sebagainya. Periset juga memilihkan sejumlah lagu yang memberikan reaksi berbeda kepada pendengarnya.

Ada peserta riset yang mendengarkan musik instrumental, ada yang mendengarkan lagu. "Sebelum tidur, kami memainkan tiga lagu populer dan catchy seperti Shake It Off dari Taylor Swift, Call Me Maybe dari Carly Rae Jepsen, dan Don't Stop Believin dari Journey, baik yang berupa lagu maupun musik instrumental," kata Scullin.

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Tirachardz

Hasilnya, para peserta yang mendengarkan musik instrumental cenderung mengalami earworm. Artinya, menurut Scullin, musik instrumental mengganggu kualitas tidur daripada musik pada umumnya. Gangguan tidur yang dialami antara lain, sering terbangun di malam hari dan tidak mencapai tidur yang dalam.

"Temuan ini mengejutkan, mendengarkan musik instrumental sebelum tidur berpotensi mengakibatkan kualitas tidur yang lebih buruk," kata Scullin. "Musik instrumental memicu earworm dua kali lebih banyak."

Ketimbang mendengarkan lagu, apalagi musik instrumental, Scullin menyarankan orang membuat daftar pekerjaan yang akan mereka lakukan esok hari. "Luangkan waktu lima sampai sepuluh menit sebelum tidur untuk menulis apa yang akan Anda lakukan besok," katanya.

Cara ini, menurut dia, lebih efektif membuat tidur lebih berkualitas karena membantu membuang pikiran yang mengkhawatirkan tentang masa depan.

Baca juga:
4 Saran Dokter untuk Orang yang Mengalami Kesulitan Tidur

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus