Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seperti juga tubuh, jantung pun ada usianya. Namun, usia itu tak selalu terkait dengan usia Anda sebenarnya dan bisa berbeda pada setiap orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usia jantung diartikan sebagai level risiko yang dimiliki seseorang mengalami stroke dan serangan jantung. Usia jantung secara umum dipengaruhi berbagai faktor, termasuk usia kronologis, tekanan darah, kadar kolesterol, dan gaya hidup. Menurut Institut Penuaan Nasional Amerika Serikat, beberapa tanda jantung telah menua adalah nyeri dada saat beraktivitas fisik, kepala terasa ringan, kelelahan, sakit kepala, dan linglung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, konsultasikan ke dokter jantung. Meski demikian, ada cara untuk memperlambat penuaan jantung, seperti yang dibagikan kardiolog berikut ini.
Turunkan kadar kolesterol jahat
Pertama dan yang terpenting, turunkan kadar kolesterol jahat atau LDL. "Untuk kebanyakan orang, kami anjurkan kadar kolesterol LDL di bawah 100 mg/dl (miligram per desiliter) untuk mencegah serangan jantung dan/atau stroke. Tapi untuk pasien yang sudah punya penyakit jantung, kami rekomendasikan kadar kolesterol LDL di bawah 70 mg/dl," saran kardiolog di Los Angeles, Dr. Norman Lepor, kepada HuffPost.
Rutin berolahraga
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menganjurkan olahraga 150 menit seminggu. Rutin berolahraga bisa menurunkan tekanan darah dan kolesterol, serta menjaga berat badan sehat. "Termasuk aerobik dan latihan dengan beban seperti mengangkat dambel, jalan kaki, dan berenang," ujar Lepor.
Kurangi stres
Apakah itu stres karena pekerjaan atau tugas-tugas di rumah, cobalah kelola kadarnya demi kesehatan jantung. Menurut AHA, stres kronis bisa meningkatkan tekanan darah, yang bisa memperbesar risiko stroke dan serangan jantung.
Makan yang bergizi
Bukan tak boleh makan enak seperti kue-kue, tapi cobalah perbanyak menu makan dengan protein, buah-buahan, dan sayuran. "Diet Mediterania yang terdiri dari ikan berlemak, kacang-kacangan, dan sayuran sudah terbukti manfaatnya," jelas kardiolog Dr. Nikki Bart.
Berhenti merokok
Merokok dan mengisap vape tak hanya buruk buat paru-paru tapi juga jantung karena Anda mengisap zat-zat kimia saat melakukannya. Banyak zat tersebut yang bisa mempersempit pembuluh darah, menyebabkan peradangan, dan mempengaruhi tekanan darah serta detak jantung.
Cukup tidur
Orang dewasa disarankan tidur 7-9 jam semalam. Cukup tidur tak hanya baik buat membantu daya ingat dan pertumbuhan tapi juga membantu menurunkan risiko penyakit terkait jantung.
Cek riwayat keluarga
Meski penyakit jantung dipengaruhi hal-hal yang bisa diubah atau dicegah seperti kolesterol, tekanan darah, dan berat badan, ada pula faktor yang tak bisa diubah, yakni keturunan. "Jika ada keluarga dekat (orang tua atau saudara kandung) yang terkena serangan jantung di usia muda, Anda pun akan memiliki risiko lebih besar mengalaminya," tutur Bart.