Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang percaya bahan herbal sebagai salah satu dari pengobatan alami. Mulai dari penyakit ringan seperti flu hingga yang berat seperti kanker, masih banyak yang menggunakan herbal untuk alternatif. Menurut penelitian, ada dua bahan herbal yang diklaim dapat mencegah kanker dan memperkecil ukuran tumor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2019, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Science mengevaluasi efek anti tumor pada herbal thyme. Ditemukan pada tikus, thyme dapat mengurangi volume tumor masing-masing sebesar 85 dan 84 persen. Pada tikus, para peneliti mengamati penurunan frekuensi tumor sekitar 53 persen. Banyak dari efek ini dikaitkan dengan terpenoid timus, sekelompok fitokimia yang dapat bekerja sebagai antioksidan dan dapat melindungi sel dari kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Fitokimia dengan aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan imunomodulator dapat mengurangi pertumbuhan dan penyebaran kanker,” tulis peneliti.
Peneliti J. Scott Smith tengah melakukan proyek di Universitas Kansas ketika mengetahui tentang kekuatan rosemary terhadap senyawa karsinogenik yang dikenal sebagai amina heterosiklik (HCA). Penelitiannya menunjukkan menambahkan ekstrak rosemary ke roti daging sapi mengurangi kadar senyawa karsinogenik seperti HCA 30 hingga 100 persen.
Hasil yang terkait dengan penelitian sebelumnya menunjukkan mengasinkan steak dengan bumbu dan rempah tertentu juga mengurangi HCA. Menurut Universitas Negeri Ohio, rosemary kaya akan karnosol, fitokimia yang dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker, memperkuat fungsi kekebalan tubuh, membatasi produksi hormon terkait kanker, dan bekerja sebagai antioksidan.
Potensi antikanker
Beberapa penelitian telah menunjukkan rosemary menghambat pertumbuhan tumor dengan mencegah replikasi sel kanker. Pada 2011, sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Critical Review in Food Science and Nutrition meneliti efek perlindungan rosemary pada kanker kolorektal dan jenis kanker lain.
Para peneliti mencatat ada banyak literatur dari studi hewan dan sel yang menunjukkan potensi antikanker dari ekstrak rosemary dan konstituennya. Selain karnosol, senyawa lain seperti asam karnosat, asam pedesan, dan asam rosmarinik, semuanya terbukti bermanfaat dalam memerangi kanker.
Pada 2014, penelitian yang dipublikasikan di PLOSOne memperkuat temuan ini setelah menunjukkan ekstrak rosemary yang diberikan secara oral secara signifikan menekan pertumbuhan tumor sebesar 46 persen pada tikus. Rosemary dan thyme termasuk bumbu dan rempah-rempah dengan kemangi, mint, sage, marjoram, dan oregano, yang semuanya kaya antioksidan.