Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kampung Rendang Payakumbuh Memiliki Puluhan Jenis Rendang

Kampung Rendang di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, memiliki puluhan varian rendang unik dan bisa dikembangkan menjadi kekayaan kuliner daerah.

27 Mei 2018 | 06.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rendang daging Payakumbuh. TEMPO/Febrianti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Payakumbuh- Kampung Rendang di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, memiliki puluhan varian rendang yang menarik, sehingga bisa dikembangkan menjadi kekayaan kuliner daerah. "Hingga saat ini ada 30 varian rendang dengan berbagai macam bahan," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Faizal, di Payakumbuh, Sabtu, 26 Mei.

Berbagai rendang yang siap disajikan itu, antara lain, rendang telur, daging sapi, suir daging, paru, ayam, suir ayam, ubi, suir itik, jamur basah, jamur kering, jamur kriuk, jengkol, jantung pisang, dan daun singkong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Varian lainnya adalah rendang belut, ikan tuna, daun-daun, pare, pakis/ paku, lokan, cubadak, daging tumbuk, paru basah, jamur kurma, jagung, ikan lele, ikan nila, ikan gabus/ haruan, maco, dan Udang.

Namun Faizal mengakui belum seluruh jenis rendang itu tersedia dalam satu waktu di Kampung Rendang. "Karena ada beberapa pembuat yang tidak rutin dan konsisten memproduksi, sehingga terkesan eksperimental," katanya.

Dari 30 varian tersebut, ada delapan jenis yang paling banyak diminati pembeli. Ke-8 varian itu adalah rendang daging sapi, telur, paru, tumbuak daging, suir (ayam dan daging sapi), jamur, dan belut.Gerai rendang di Payakumbuh. TEMPO/Febrianti

Delapan varian itu dapat dijumpai di Industri Kecil Menengah (IKM) yang terdapat di Kampung Rendang, yakni IKM Rendang Riri, Rendang Erika, Rendang Indah, Rendang Nan Keke, Rendang Yen, Rendang Yolanda.

Kampung Rendang adalah salah satu pusat kuliner di Payakumbuh. Kampung ini menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke kota tersebut.

Pakar kuliner dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, pernah mengungkapkan masakan rendang terbagi atas belasan jenis. "Dari bahannya saja, rendang bisa terbagi atas 19 macam," kata Murdijati . Beberapa di antaranya adalah rendang daging sapi, rendang ayam, rendang ikan, rendang telur, rendang udang, rendang cumi-cumi. Adapun rendang sapi bisa dikelompokkan lagi dalam rendang paru, limpa, hati, dan babat.

Sedangkan dilihat dari penggunaannya, rendang terbagi atas dua macam. Yakni rendang untuk konsumsi sehari-hari dan rendang untuk upacara khusus. Rendang untuk ritual tentu saja berbeda dengan rendang harian.

"Rendang untuk makan, daging 1 kilogram dipotong jadi 20. Kalau rendang untuk upacara, 1 kilogram dibiarkan utuh," kata Mardijati. Daging yang digunakan untuk upacara khusus pun harus daging sapi.

Menurut Mardijati, rendang upacara tak akan dikonsumsi dan hanya dipajang sebagai simbol status sosial. Makin besar daging rendang, makin tinggi pula status sosialnya di masyarakat.

ANTARA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput politik untuk kanal nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus