Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikan toman atau Channa micropeltes salah satu spesies perairan sungai, rawa, parit dan danau. Spesies ini dikenal sebagai ikan air tawar besar di Asia Tenggara. Mengutip laman CABI (cabi.org), ikan toman spesies predator yang kuat. Ikan ini bertahan cukup lama di luar air. Spesies ini juga melakukan migrasi darat ke lingkungan perairan baru menggali ke dalam lumpur untuk bertahan hidup semasa periode kering.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi daya toman juga dikembangkan untuk bahan baku makanan atau ikan hias. Ikan toman sangat agresif. Adapun di perairan Indonesia, ikan toman berhabitat di perairan Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan, Jawa bagian utara.
Nutrisi ikan toman
Menu makanan berbahan ikan toman banyak tersedia di Kalimantan Barat. Ikan toman bernilai gizi dan ekonomi yang tinggi. Mengutip laman Unair News, belakangan ini banyak penelitian tentang gizi dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam ikan toman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daging ikan famili Channa mengandung protein tinggi. Ikan toman banyak mengandung albumin, salah satu jenis protein penting untuk tubuh manusia. Kandungan albumin ini akan semakin tinggi seiring bertambahnya berat dan ukuran ikan.
Ikan Gabus. (wikipedia)
Terdapat asam amino esensial dan asam lemak esensial, seperti asam linoleat dan asam arakidona. Kelompok asam lemak omega-3 dan omega-6 juga terkandung dalam daging ikan toman. Ikan toman mengandung berbagai jenis asam amino, yaitu Threonine, valine, methionine, L-leusin, leusin, fenilalanin, histidin, lisin, arginin, asam aspartat, serin, glutamat, glisin, alisin, dan tirosin.
Daging ikan toman juga mengandung banyak mineral, antara lain seng (zinc), zat besi, kalium, dan kalsium. Mengonsumsi ikan toman berdampak medis yang penting dalam berbagai perawatan. Itu seperti mempertahankan tekanan osmotik, mempercepat proses penyembuhan luka, sebagai potensi antiglikemik.
Secara ekonomis, ikan toman memiliki nilai tinggi. Misalnya, di Kalimantan dan Sumatera, ikan toman liar hasil tangkapan dari sungai, danau dan rawa-rawa sering diasinkan sebelum diperdagangkan. Toman asin menjadi salah satu ikan kering yang cukup mahal harganya. Tak hanya dibuat ikan asin, toman juga dijual segar atau hidup.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.