Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Makan buah pisang dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Lalu, kapan waktu terbaik makan pisang agar memperoleh manfaat maksimal?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Healthline, pisang mengandung banyak potasium, serat, vitamin B6, dan vitamin C. Namun, pisang juga mengandung karbohidrat dan gula alami yang relatif tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Waktu terbaik untuk makan pisang tergantung pada kebutuhan nutrisi dan kesukaan seseorang. Rasa dan nilai gizi pisang berubah seiring dengan kematangannya.
Pisang yang baru matang memiliki rasa yang kurang manis dibandingkan pisang yang matang. Hal ini terjadi karena pati belum sepenuhnya terpecah menjadi gula sederhana pada pisang yang masih mentah. Pati yang dipecah menjadi gula pada pisang matang akan menimbulkan rasa manis.
Dilansir dari Healthxchange.sg, keuntungan makan pisang yang baru matang adalah Anda tetap kenyang lebih lama dan menikmati manfaat pati resisten di dalamnya.
Di sisi lain, pisang yang matang dengan sedikit bercak hitam di kulitnya lebih mudah dicerna dan dapat memberi Anda tambahan energi yang Anda perlukan sebelum berolahraga.
Biasanya, orang mengonsumsi pisang untuk sarapan. Namun, mengonsumsi pisang saja untuk sarapan kurang ideal bagi penderita diabetes tipe 2 karena mengandung gula yang cukup tinggi.
Meskipun mengonsumsi pisang saja tidak ideal sebagai menu sarapan, menikmati pisang sebelum makan pagi atau sebagai bagian dari sarapan seimbang dapat memberikan manfaat.
Faktanya, satu buah pisang ukuran sedang mengandung sekitar 3 gram serat, senyawa tanaman yang memperlambat pengosongan lambung untuk meningkatkan rasa kenyang dan mendukung keteraturan.
Anda juga dapat mengonsumsi pisang pada malam hari karena dapat membantu tidur Anda. Dilansir dari Times of India, pisang mengandung triptofan, asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh Anda.
Triptofan membantu tubuh Anda memproduksi serotonin, neurotransmitter yang membantu mengatur tidur. Serotonin adalah bahan kimia otak yang penting, yang juga merupakan antidepresan alami dan dapat mengatasi kecemasan dan insomnia.
Sebuah studi pada 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Pineal Research menemukan bahwa mengonsumsi pisang dapat meningkatkan hormon melatonin yang mengontrol siklus tidur-bangun.
Namun orang yang memiliki masalah batuk sebaiknya tidak mengonsumsi pisang pada malam hari karena menurut Ayurveda dapat menyebabkan pembentukan lendir.
Pilihan Editor: Alasan Pisang Tak Tepat untuk Sarapan, Bagaimana Baiknya?