Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kedutan di Alis Bukan Mau Dapat Duit, Itu Indikasi 10 Gangguan Kesehatan Berikut

Jangan geer dulu saat merasakan kedutan di alis dianggap bakal dapat duit. Bisa jadi itu sinyalemen gangguan kesehatan berikut.

19 Desember 2020 | 16.12 WIB

Ilustrasi mata wanita. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi mata wanita. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mengira rasa kedutan di alis pertanda akan dapat rezeki. Rezeki bisa berupa uang, makanan atau ditraktir, dan kejutan lainnya yang menyenangkan. Namun dari sisi medis, kedutan di alis, baik alis sebelah kiri atau alis sebelah kanan merupakan indikasi gangguan kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mengutip laman Sehatq, ada beberapa kondisi yang mengakibatkan bagian alis berdenyut dengan sendiri tanpa bisa dikontrol. Berikut 10 gangguan kesehatan yang dapat memicu kedutan di alis. Jadi, jangan geer dulu bakal dapat duit ya.

  1. Stres
    Tubuh akan menunjukkan reaksi tertentu jika dalam keadaan tertekan atau stres. Salah satunya adalah kedutan di alis yang tak dapat kamu kendalikan. Tak hanya alis, bagian tubuh yang lain, seperti mata dapat menunjukkan gejala yang berbeda ketika seseorang sedang tertekan.

    Penyebab stres bisa bermacam-macam. Bisa karena pekerjaan, tugas sekolah atau kuliah, masalah hubungan personal, dan lainnya. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah menenangkan diri aatu meditasi.

  2. Obat
    Obat-obatan kelompok antiepileptik dan obat antipsikotik dapat menimbulkan efek samping berupa refleks yang tak dapat dikendalikan, termasuk kedutan di alis. Berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis ini.

  3. Mata lelah
    Mata yang lelah dapat memicu kedutan di area mata sampai alis. Mata lelah biasanya mengkibatkan saraf mata menjadi tegang dan mempengaruhi kondisi di sekitarnya. Mata lelah bisa karena kurang tidur atau terlalu lelah melihat perangkat yang memancarkan sinar biru.

    Bagi yang bekerja di depan laptop dalam waktu lama, terapkan metode 20-20-20. Artinya, setiap 20 menit, lihat benda sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter, selama 20 detik. Tutup dan istirahatkan mata selama beberapa waktu.

  4. Lensa kontak
    Penggunaan softlens atau lensa kontak dapat memicu kedutan di alis. Hal ini bisa disebabkan ukuran atau posisi lensa kontak yang kurang pas sehingga mengakibatkan mata tidak nyaman.

    Ilustrasi alis. Unsplash.com/Elza Shimpf

  5. Kekurangan nutrisi
    Defisiensi mineral, seperti magnesium dan kalium, juga dapat memicu kedutan di sekitar mata. Untuk memenuhi kebutuhan magnesium dan kalium tersebut, kamu dapat mengkonsumsi pisang, cokelat hitam, avokad, atau kacang-kacangan.

  6. Alergi
    Ada reaksi alergi yang memicu kedutan pada area mata dan sekitarnya, termasuk kedutan di alis.

  7. Distonia
    Distonia merupakan gerakan otot tak terkontrol dan memicu pergerakan lambat yang berulang. Distonia terjadi di bagian tubuh tertentu, termasuk alis.

  8. Bell’s palsy
    Bell’s palsy adalah kondisi lemah-tegangnya otot wajah. Masalah ini muncul ketika saraf wajah membengkak atau tertekan.
    Belum diketahui apa penyebab Bell’s palsy. Hanya saja, penyakit ini kerap dikaitan dengan masalah medis, seperti infeksi telinga, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

  9. Sklerosis ganda
    Sklerosis ganda atau multiple sclerosis (MS) adalah gangguan imunitas yang menyerang sistem saraf pusat. Kondisi multiple sclerosis dapat mengakibatkan kedutan di alis dan mata, kelelahan, sulit berjalan, gangguan bicara, dan tremor.

  10. Sindrom Tourette
    Sindrom Tourette merupakan gangguan saraf yang mengakibatkan pergerakan yang tidak terkendali saat berbicara. Selain mempengaruhi gerap bibir, sindrome ini juga dapat merembet ke area mata, termasuk alis.

SEHATQ

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus