Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker masih menjadi penyakit yang paling ditakuti karena peluang hidup penderita yang kecil. Kanker adalah penyebab kematian nomor 2 di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap orang bisa saja terkena kanker. Apalagi jika pola hidup terbilang buruk. Berikut kebiasaan berbahaya yang meningkatkan risiko kanker selain merokok, dilansir dari Boldsky.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Minum alkohol
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol dua kali sehari dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, usus besar, dubur, dan payudara. Alkohol meningkatkan produksi asam lambung yang dapat merusak lapisan saluran pencernaan.
Penyegar udara
Penyegar udara ternyata mengandung zat berbahaya penyebab kanker yang masuk melalui lubang hidung saat disemprotkan.
Paparan asap mobil
Orang yang secara teratur terpapar bahan bakar diesel memiliki risiko tinggi terkena kanker paru-paru dan penyakit pernapasan lain. Diesel dan bensin melepaskan karbon monoksida dan hidrokarbon beracun, termasuk benzena.
Makanan yang dibakar
Terdapat senyawa-senyawa seperti amina heterosiklik dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAHs) pada makanan yang dibakar dan dapat meningkatkan risiko kanker perut, usus besar, dan pankreas.
Makanan kaleng. ANTARA/Prasetia Fauzani
Makanan kaleng
Makanan kaleng tidak sehat dan berbahaya karena disegel dalam wadah logam yang dilapisi dengan lapisan plastik yang penuh dengan bahan kimia berbahaya. Makanan kaleng ini ketika dikonsumsi menyebabkan gangguan hormon dan perubahan DNA yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Minum soda
Penelitian menunjukkan bahwa soda pada umumnya mengandung kadar 4-methylimidazole (4-MI) yang tinggi. Soda mengandung pemanis buatan yang memicu peningkatan kanker pankreas dan jenis kanker lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa soda juga menyebabkan kanker kandung kemih dan tumor otak.
Tabir surya
Tabir surya mengandung bahan yang disebut seng oksida dan dikenal menghasilkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.
Lilin Aromaterapi.
Lilin aromaterapi
Penelitian terbaru mengatakan bahwa asap yang dikeluarkan lilin aromaterapi berjenis parafin mengandung karsinogen dan komponen bahan bakar fosil lain. Membakar dupa juga dapat memicu risiko kanker.
Seks oral
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology, dilaporkan bahwa meningkatnya angka kanker orofaring disebabkan oleh infeksi HPV yang diperoleh dari kontak oral ke kelamin.
Bekerja pada malam hari
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal, bekerja di tengah malam dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara, kemungkinan besar disebabkan oleh penekanan melatonin.