Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali Faktor Penyebab Kegemukan untuk Menghindari Diabetes

Menurunkan berat badan buat yang obesitas bukan sekadar menghindarkan diri dari diabetes tetapi juga dapat memperkecil berbagai risiko penyakit.

24 Januari 2025 | 13.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi obesitas. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Imam Subekti, Sp.PD, mengatakan mencari tahu faktor penyebab kegemukan dapat menjadi langkah awal orang dengan berat tubuh berlebih menghindari diabetes. Ia menyebut informasi itut nantinya diperlukan untuk menentukan tata laksana penurunan berat badan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menurunkan berat badan bukan sekadar menghindarkan diri dari diabetes tetapi juga dapat memperkecil berbagai risiko penyakit seperti serangan jantung, darah tinggi, kolesterol, dan sebagainya," katanya, Kamis, 23 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara umum, ada lima hal yang perlu dilakukan untuk menurunkan berat badan. Pertama, mengatur pola makan. Dalam hal ini, orang perlu menghitung total kalori yang dibutuhkan untuk aktivitas harian sehingga dapat ditentukan asupan yang diperlukan untuk terapi diet penurunan berat badan. Penghitungan ini diharapkan dapat menurunkan 500–1.000 kilo kalori per hari.

Kemudian, rutin beraktivitas fisik. Aktivitas fisik dilakukan setidaknya tiga kali seminggu dengan durasi setidaknya 30 menit. Durasi dapat dinaikkan menjadi 45 menit sementara sesi ditambah jadi lima kali seminggu. Imam merekomendasikan aktivitas yang bersifat aerobik seperti jalan kaki atau joging, berenang, bersepeda, atau senam.

Tahap terjadinya diabetes
Selanjutnya, perubahan perilaku. Imam mengatakan obesitas bukan kondisi yang terjadi tiba-tiba melainkan dalam durasi yang panjang. Karena itu, perlu komitmen secara terus-menerus untuk melakukan perubahan terhadap gaya hidup yang dijalani.

"Obat sering kali diperlukan jika program pengaturan makan (terapi diet) dan aktivitas fisik belum berhasil mencapai target penurunan berat badan," jelas Imam.

Lalu, apabila cara pertama hingga keempat tidak berhasil maka dapat dipertimbangkan (jika memenuhi syarat) untuk menjalani tindakan bedah bariatrik, yakni operasi pemotongan usus. Perjalanan obesitas menjadi diabetes melalui beberapa tahap. Tahap awal, akibat resistensi insulin, gula darah mulai meningkat tetapi belum menimbulkan gejala. Tahap ini disebut pradiabetes, yaitu kadar gula darah puasa dan/atau sesudah makan berada di atas kisaran normal tetapi belum sampai pada kriteria diabetes.

Tahap berikut disebut diabetes, yaitu kadar gula darah puasa dan/atau sesudah makan sudah sampai pada angka yang sesuai kriteria diabetes. Pada tahap ini, mulai ada gejala, antara lain sering buang air kecil, banyak minum, banyak makan, tetapi berat badan turun.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus