Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Keroncong Plesiran, Cara DIY Ungkit Kunjungan Destinasi Wisata di Malam Hari

Keroncong Plesiran merupakan pertunjukan musik di malam hari dengan kemasan orkestra yang memanfaatkan destinasi wisata sebagai panggung terbuka.

13 September 2022 | 05.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perhelatan Keroncong Plesiran di Panggung Terbuka Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul Yogyakarta Sabtu (10/9). Dok. Dinas Pariwisata DIY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan Keroncong Plesiran yang digelar di Panggung Terbuka Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul Yogyakarta pada Sabtu petang, 10 September 2022 berhasil menyedot ratusan pengunjung baik dari dalam maupun luar Yogyakarta. Event yang tahun ini digelar keenam kalinya itu diinisiasi komunitas Simphony Kerontjong Moeda dengan sokongan Dinas Pariwisata DI Yogyakarta dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acara itu merupakan pertunjukkan orkestra keroncong yang melibatkan sejumlah musisi populer. Mereka antara lain David Bayu eks vokalis Naif, Boris Sirait, Okki Kumala, juga Tyok Satriyo. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, Keroncong Plesiran ini menjadi agenda perdana yang kembali digelar pasca-terhenti vakum akibat pandemi Covid-19. "Keroncong Plesiran ini pertunjukan musik keroncong di malam hari dengan kemasan orkestra yang memanfaatkan venue destinasi wisata untuk panggung terbuka ," kata Singgih di sela perhelatan itu.

Singgih menuturkan, musik keroncong yang identik dengan musik zaman dulu, ketika dikemas dalam balutan orkestra dan membawakan lagu lagu populer bersama musisi kenamaan ternyata berhasil menarik minat kaum muda untuk berbondong bondong menikmatinya. Acara digelar pada malam hari membuat destinasi yang menjadi venue itu tetap hidup.

Perhelatan Keroncong Plesiran di Panggung Terbuka Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul Yogyakarta Sabtu (10/9). Dok. Dinas Pariwisata DIY

 Pelancong pun semangat mendatanginya. "Ketika event itu berhasil memikat orang mendatanginya, bukan hanya sektor pariwisata yang tumbuh tapi juga ekonomi kreatif-nya," ujar dia.

Simphony Kerontjong Muda sendiri merupakan komunitas keroncong yang didominasi oleh musikus muda dengan jumlah anggota yang mencapai sekitar 60 orang. Mengusung event musik menjadi keroncong piknik atau plesiran yang digelar tahunan itu senantiasa sukses dan mendapat sambutan hangat para penikmat musik.

“Keroncong Plesiran ini pada prinsipnya plesiran, jadi pertunjukkan tidak tetap di satu destinasi, tapi terus bergerak, pindah kemana-kemana,” ungkap Singgih.

Gunungkidul sendiri menjadi perhelatan perdana putaran pasca-pandemi Covid-19 mereda sebelum berlanjut ke daerah destinasi Yogya lain berikutnya. Event ini turut diramaikan dengan bazaar UMKM binaan desa wisata setempat yang memiliki beragam produk lokalnya untuk cinderamata maupun kuliner pengunjung.

Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf RI Edi Wardoyo mengatakan, Desa Nglanggeran Gunungkidul yang jadi pusat pegelaran Keroncong Plesiran ini menjadi venue yang sangat pas. "Nglanggeran sudah diakui oleh organisasi pariwisata dunia World Tourism Organization sebagai desa wisata terbaik dunia tahun 2021, jadi mendukung sekali untuk event seperti ini," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus