Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai gangguan telinga, salah satunya kolesteatoma. Mengutip Healthline, kolesteatoma pertumbuhan kulit abnormal nonkanker yang berkembang di bagian telinga tengah. Akibatnya, pendengaran, keseimbangan, dan fungsi otot-otot wajah bisa terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kolesteatoma bisa diobati melalui proses pembedahan. Kista harus segera diangkat untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi jika tumbuh lebih besar. Dalam kebanyakan kasus, operasi atau pembedahan merupakan prosedur rawat jalan. Itu berarti pasien kolesteatoma tidak harus tinggal di rumah sakit setelah prosedur. Namun, rawat inap tetap diperlukan jika kista sangat besar atau jika pasien mengalami infeksi telinga yang serius.
Penyebab kolesteatoma
Kolesteatoma kondisi yang tak umum. Merujuk Medical News Today, kolesteatoma kadang diturunkan dalam keluarga,sehingga para ahli menduga kemungkinan adanya hubungan genetik yang diwariskan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kolesteatoma disebabkan oleh infeksi telinga tengah berulang. Selain itu, bisa juga karena saluran eustachius yang tidak berfungsi secara tepat. Eustachius saluran yang menghubungkan bagian belakang hidung dengan bagian tengah telinga.
Saluran ini yang memungkinkan udara mengalir melalui telinga juga menyamakan tekanan. Beberapa penyebab saluran ini tidak berfungsi secara tepat antara lain, infeksi telinga kronis dan sinus, alergi. Jika saluran eustachius tidak berfungsi, vakum parsial mungkin terjadi di telinga tengah.
Kondisi itu bisa menyebabkan bagian gendang telinga tertarik ke bagian tengah, kemudian memunculkan kista yang berubah menjadi kolesteatoma. Pertumbuhannya menjadi makin besar karena diisi dengan sel kulit tua, cairan, dan kotoran lainnya.
Gejala kolesteatoma
Mengutip Verywell Health, gejala kolesteatoma, yaitu:
- Gangguan pendengaran, mungkin bersifat sementara jika ditangani lebih awal
- Tekanan telinga
- Sakit di belakang telinga
- Vertigo (pandangan berputar-putar dan hilang keseimbangan)
- Keluar cairan berbau busuk
- Kelumpuhan otot wajah.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.