Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Korban AIDS Lewat Susu

Penyakit AIDS bisa ditimbulkan karena transfusi darah atau air susu ibu, seperti yang terjadi pada seorang bayi di Australia. (ksh)

27 Juli 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEPERTI sampar di masa lalu, AIDS penyakit yang meluluhkan daya tahan - tubuh itu adalah sumber kecemasan yang semakin besar di masa kini. Ia dianggap bisa menular dengan berbagai cara misterius dan sangat cepat pula. AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yang mulanya dianggap penyakit kaum homoseksual, kini sudah menjadi penyakit umum - semua orang mencemaskannya. Ketakutan yang paling akhir pada AIDS: dikabarkan bahwa penyakit itu bisa menular hanya dengan bersentuhan badan. Namun, kemungkinan penularan ini menurut para ahli sangat kecil. Yang sudah dipastikan para ahli adalah penularan bisa melalui transfusi darah. Penularan melalui "kontak darah" ini merisaukan kaum homoseksual - mereka didiskriminasikan. Diawasi dengan ketat di semua tempat transfusi darah, bahkan konon dibiarkan menderita di bagian pertolongan kecelakaan rumah sakit melulu karena perawat dan dokternya takut tertular AIDS. Namun, penularan melalui darah memang mengerikan dan punya rangkaian panjang. Awal Juli ini, seorang bayi berusia satu tahun dipastikan kejangkitan AIDS di Sydney, Australia. Catatan medis dan hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa bayi laki laki itu mendapat AIDS dari ibunya melalui penetekan - air susu ibu. Ini kasus pertama di dunia, yang menunjukkan dengan pasti bagaimana seorang bayi kejangkitan AIDS. Di dunia memang tercatat ratusan kasus bayi yang kejangkitan AIDS, tapi tak satu pun bisa dipastikan proses penularannya. Lebih khusus, dr. Julian Gold dari Lembaga Pemberantasan AIDS Australia menyebutkan, pelacakan laboratoris bahkan bisa menentukan kapan kejangkitan AIDS berawal. "Jadi, dokumentasi kami mengenai penjangkitan AIDS pada bayi satu tahun itu cukup lengkap untuk keperluan analisa dan penelitian lebih lanjut," ujar Julian. Lengkapnya dokumentasi yang disebut Julian didukung lengkapnya arsip rumah sakit tempat si ibu yang kejangkitan AIDS namanya dirahasiakan - melahirkan bayinya. Masalahnya, bayi laki-laki yang malang itu tak segera ketahuan kejangkitan AIDS. Ibunya baru cemas ketika anaknya itu berusia satu tahun. Mulanya karena ia melihat bayinya senantiasa lemah dan mudah sakit. Maka, sang bayi pun dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Di rumah sakit, data-data medis menunjukkan dengan pasti bahwa bayi berusia satu tahun itu kejangkitan AIDS. Ketika virus ditemukan, ketahuan pula bahwa susu ibu makanan utama bayi itu, pun tercemar virus - dari situlah AIDS menular. Pelacakan lebih jauh dengan membongkar arsip setahun lalu menunjukkan bahwa sang ibu kejangkitan AIDS melalui transfusi darah. Ketika melahirkan, ibu itu mengeluarkan cukup banyak darah. Untuk menyelamatkan nyawanya, diberikanlah transfusi darah. Pada penambahan darah ituia ketularan AIDS. Penelitian menunjukkan bahwa satu labu dari sekian labu transfusi darah ternyata tercemar AIDS. Karena peristiwa ini, kini pemerintah Australia menurunkan dana untuk pengetesan darah di pusat-pusat transfusi darah secara besar-besaran. Betapapun, peristiwa itu menunjukkan bahwa media yang paling jelas bisa menularkan AIDS memang transfusi darah. J.S Laporan Reuter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus