Kornea Dan Ginjal Dijual

KALAU sudah terpepet orang-orang di Amerika Latin sanggup berbuat nekat dan aneh-aneh. Di Rio de Janeiro, ibukota Brazil, belakangan ini sering muncul iklan yang menawarkan organ-organ tubuh. Misalnya "Dijual kornea, harga US$ 150.000." Terselip di antara iklan-iklan mobil dan perjalanan wisata ada pula iklan yang berbunyi: "Ginjal--saya akan menjual untuk penawaran yang tertinggi." Tukang jual anggota tubuh itu kebanyakan berasal dari kalangan masyarakat miskin. Tindakan itu mereka lakukan untuk mengatasi kesulitan akibat tingkat inflasi yang mencapai 110% setahun. Tetapi ada pula yang menjualnya karena cinta. Untuk Menolong Pacar Salah seorang penjual kornea itu bernama Maria de Fatima Lopes. Wanita berusia 19 tahun itu, ketika ditanya wartawan menyebutkan bahwa dia menjual korneanya untuk menolong pacarnya, seorang mahasiswa kesenian. Kalau korneanya itu laku, katanya, kekasihnya akan bisa menumpahkan seluruh perhatian untuk pelajaran seni lukis dan seni patung. Dengan uang itu sang pacar juga bisa memenuhi impian lamanya bertemu dengan pelukis Spanyol terkenal Salvador Dali. Cinta Maria itu memang selangit. Takkalah hebatnya dengan perhatian seorang anggota pemadam kebakaran yang menawarkan ginjalnya seharga lebih kurang US$ 30.000 atau sekitar Rp 19 juta "untuk menjamin hari depan dan pendidikan anak-anak saya." Kalau ada yang berminat, anggota pemadam kebakaran itu bisa menanggung risiko yang, lebih besar. Sebab pemilik ginjal kabarnya harus menyumbangkan satu dari ginjalnya itu ketika masih hidup. Sedang kornea mata baru diserahkan setelah si pemilik meninggal. Pasaran ginjal juga kecil. Karena menurut catatan, dari 80.000 orang hanya 2 orang yang cocok untuk menjadi donor atau penerima cangkok ginjal. Usia terpanjang yang bisa dicapai si penerima ginjal cangkokan bisa sampai 16 tahun. Pukul rata yang bisa bertahan hidup dengan satu ginjal orang lain sampai 5 tahun sekitar 50%. Belum jelas bagaimana nasib si donor nantinya.