Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Langsing, Segar Tanpa Gerak ?

Di Jakarta tercatat 7 pusat kesegaran jasmani yang berdiri seizin gubernur. Adanya dokter pengawas merupakan keharusan untuk mencegah kecelakaan dan mencapai kesegaran jasmani.

6 September 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERGUNAKAH latihan di klinik-klinik kesegaran jasmani? Di Hongkong persoalan ini diperdebatkan. Malahan suasana saling kecam antar perusahaan kesegaran jasmani muncul akhir-akhir ini. "Latihan pasif tak berguna," tukas Farouk Esmail dari Hatch and Turk kepada South China Morning Post, 24 Agustus. Pihak yang terserang, Eddie Philips mengakui peralatan latihan seperti slendertone (pelangsing tubuh) yang dimiliki perusahaannya (Philip Wain) memang tak berguna. "Alat ini hanya sekedar batu loncatan mencapai kondisi puncak," tangkisnya. Jakarta tak ketinggalan. Sejak 2 bulan lalu tercatat 7 perusahaan yang berdiri seizin gubernur. Mulai dari yang bernama Monte Carlo, Metropolitan, sampai Cassa Nova. Tempatnya bertebaran di pusat perdagangan Jakarta, seperti Jalan Gajah Mada dan Mangga Besar. Pusat-pusat kesegaran jasmani yang dikelola secara bisnis memang sudah ada sebelumnya. Seperti di lantai Vll Sarinah. Juga Clark Hatch Physical Fitness Centers di Hotel Mandarin. Cuma yang di Jalan Gajah Mada dan Mangga Besar agak lain. Fasilitasnya lebih sederhana. Dan sasarannya agak luas, terutama kalangan pedagang. Satu di antara klinik itu Tiara, di Jalan Mangga Besar VIII pekan lalu memasang iklan mini di koran. Bisa diduga modal yang ditanam tidak besar. Ruangan untuk latihan kelihatan sempit, cuma 3x4 m di lantai II sebuah bangunan bertingkat III. Di situlah peralatan latihan ditumpuk, seperti argocycle, jentera pendayung, bangku sit-up dan sebuah alat untuk melenturkan pinggang. Semua peralatan itu diperkirakan berharga Rp 750.000. Siapa saja boleh berlatih di sana. Uang pangkalnya Rp 10.000 seorang. Untuk yang mau latihan 2 kali seminggu dikenakan iuran Rp 5.000/bulan, yang 3 kali seminggu Rp 7.500. Tarif ini jauh lebih murah dibandingkan dengan Clark Hatch dengan uang pangkal US$ 200 dan iuran $24/bulan. Dokter Pengawas "Tekanan pekerjaan yang dihadapi para pengusaha menuntut adanya kesegaran jasmani," kata A.M. Sutiyarso, instruktur di Tiara. Ia optimistis perusahaan itu akan maju. "Kalau di Jepang dan Hongkong usaha semacam ini bisa maju, mengapa di sini tidak," sambung lulusan Sekolah Tinggi Olahraga Yogyakarta yang berusia 40 itu. Katanya sudah 50 orang yang terdaftar sebagai anggota. Menurut rencana Tiara juga akan memiliki sauna. Tapi yang paling mendesak menurut sang pelatih adalah dokter pengawas, yang sampai sekarang belum juga dimilikinya. Seorang dokter, terutama yang menaruh perhatian pada latihan fisik sangat diperlukan untuk memberikan dosis latihan. Pusat latihan yang nampaknya kurang mengejar keuntungan, misalnya Club Jantung Sehat yang menggunakan fasilitas peralatan Gelanggang Mahasiswa Kuningan, memang diawasi oleh dokter. Sekitar 1200 orang yang ingin mencegah penyakit jantung atau mau mengembalikan kemampuan fisik, setelah serangan jantung, jadi anggotanya. Setelah membayar uang pendaftaran Rp 2000, calon anggola dites dulu kemampuan jantungnya dengan ECG. Setelah itu barulah Dede Kusmana, ahli jantung yang memimpin klub itu memberikan dosis latihan. "Adanya seorang dokter di tiap tempat latihan jasmani bisa dikatakan sebagai keharusan. Selain untuk mencegah kecelakaan buat mereka yang tak tahan latihan, juga untuk menuntun anggota mencapai kesegaran jasmani," urai Dede Kusmana yang juga dokter Bagian Kardiologi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Kesegaran jasmani menurut Dede tidak bisa dicapai dengan menggenjot katrol dan barbel. Dia bisa dicapai dengan mudah tanpa peralatan mahal, dengan jalan dan lari di lapangan terbuka misalnya. "Dengan argocycle kesegaran jasmani yang diukur menurut sistem nilai ahli aerobic Cooper bisa juga dicapai. Tapi pekerjaan ini membosankan. Saya tak bermaksud meremehkan alat olahraga itu. Banyak yang mau berlatih dengan peralatan itu sudah satu kemajuan," katanya. Dede Kusmana maupun Hario Tilarso menyebutkan segar tidaknya jasmani diukur melalui kemampuan jantung dan paru-paru. "Sedangkan pemekaran otot soal kosmetika saja. Kalau kerempeng 'kan kurang enak kelihatannya?" kata Dede. Juga banyak dokter yang menganggap slendertone maupun pembalut khusus seperti yang bisa ditemukan di salon-salon kecantikan tak banyak gunanya. "Dengan peralatan itu lemak takkan hilang. Yang hilang hanya air. Menghilangkan lemak harus dengan gerakan," kata dr Hario Tilarso, dari Pusat Kesehatan Olahraga DKI. Tapi bergerak, itulah yang umumnya dienggani orang, yang ingin dengan mudah -- asal bayar -- kepingin langsing dan tetap segar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus