Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belajar sampai tua bukanlah sekadar kata mutiara. Pendidikan formal (dengan bersekolah atau kursus) dan stimulasi otak lewat belajar di kalangan manula dapat melindungi mereka dari kemunduran otak.
Seperti dilaporkan jurnal Neurology edisi Selasa pekan lalu, hal itu merupakan hasil penelitian terhadap 130 orang lanjut usia warga Chicago di lingkungan gereja Katolik—suster, pastor, dan bruder—delapan tahun sebelum meninggal. Setelah meninggal, peneliti melakukan autopsi otak mereka untuk menghitung plak otak yang rusak dan kesehatan sel-sel saraf mereka.
Penelitian yang dipimpin neurolog David A. Bennet dan Pusat Penelitian Rush Alzheimer's di Chicago itu menunjukkan fakta menarik. Efek plak (rona hitam) pada mereka yang terus belajar sampai menjelang akhir hayat sangat sedikit pada memori, persepsi, dan fungsi-fungsi otak lainnya.
Artinya, otak yang terus aktif hingga usia lanjut lebih baik kondisinya ketimbang otak yang menganggur. "Belajar dan atau menempuh pendidikan membuat otak lebih fleksibel dan gampang beradaptasi, sebagaimana terlihat pada eksperimen sebelumnya terhadap binatang," kata David A. Bennet.
Dwi Arjanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo