Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sebagian orang mungkin telah menyusun rencana untuk menghabiskan masa libur akhir tahun ini. Hari libur adalah kebahagiaan buat sebagian orang namun tak sedikit juga yang stres karena memikirkan keuangan, masalah keluarga, jadwal padat, dan rencana liburan. Pakar pun mengingatkan dampaknya bagi kesehatan jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang menarik, kita melihat banyak yang terkena serangan jantung di masa yang penuh stres," kata Dr. Ahmed Tawakol, kardiolog di Massachusetts General Hospital di Amerika Serikat, kepada HuffPost.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Stres kronis bisa meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan kadar kortisol (hormon stres), semuanya berkontribusi pada penyakit jantung," jelas pakar lainnya, Dr. Mrin Shetty.
Stres juga bisa mengganggu tidur, dan tidur sangat penting bagi banyak aspek kesehatan, termasuk kesehatan jantung. Kurang tidur nyenyak bisa menambah risiko penyakit jantung, jelas Dr. Elizabeth Jackson dari Universitas Alabama. Saat stres, orang juga malas berolahraga, yang bisa membahayakan kesehatan kardiovaskular.
"Ketika stres, kita sering kurang olahraga, bahkan hanya berjalan-jalan setelah makan malam. Hal-hal kecil bisa membantu mengurangi stres, memperbaiki kebiasaan tidur, dan keluar berjalan kaki sangat bermanfaat untuk membantu menjaga berat badan sehat selama masa libur, membantu menjaga tekanan darah, mengontrol gula darah jika ada diabetes, tetap aktif itu baik," paparnya.
Rutinitas yang bikin rileks
Stres di masa liburan, termasuk libur Nataru, sudah pasti buruk buat kesehatan jantung. Untuk meredakan stres di masa liburan, dan juga sepanjang tahun, Jackson menyarankan melakukan hal-hal yang bisa mengurangi stres. Contohnya meditasi, latihan pernapasan, jalan kaki setiap hari, mendengar musik, atau bermain teka-teki. Bisa juga dengan hal sederhana seperti menikmati secangkir teh.
Bahkan jika stres di masa liburan ini tak juga pergi, berbagai aktivitas yang bisa meredakannya tetap bermanfaat. Kebiasaan yang bisa membantu, seperti tidur lebih nyenyak, olahraga, dan melatih ketenangan pikiran telah terbukti membuat kita lebih sensitif terhadap dampak fisik stres sehingga mengurangi risiko masalah jantung, kata Tawakol.
"Untuk menjaga kesehatan jantung selama liburan, cobalah kurangi minum alkohol dan perkaya makanan yang seimbang dengan pilihan yang sehat," saran Dr. Sarah Spelsberg dari Universitas Carolina Utara.
Bukan berarti Anda tak boleh makan kue atau sepotong pai, tapi lebih baik pilih buah-buahan. Selain pola makan, terus berolahraga selama liburan dan waspadai gejala serangan jantung, ujarnya. Jika merasakan nyeri dada, sesak napas, pusing, atau detak jantung tak beraturan, jangan abaikan.